25 Desember 2007

Bagaimana Hari-harimu?

" Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: 'Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi" (QS al-Kahfi 18:23)


Tahun 2007 akan segera berakhir, berapa banyak kegiatan yang tidak terlaksana karena penundaan? Setiap orang mendapat waktu yang sama, 24 jam, tetapi tidak semua orang memiliki kualitas yang sama. Ada yang menggunakan waktunya untuk memecahkan masalah, tetapi ada yang menggunakannya untuk menghindari masalah, dan ada juga yang hanya berdiam diri karena tidak tahu apa yang harus dilakukan.

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya ..." (QS Al-Baqarah 2:286)


Bagaimana hari-harimu? Berapa banyak waktu yang dihabiskan dengan menambah masalah, berapa banyak untuk menyelesaikan masalah? Untuk menolong orang atau menyusahkan orang? Adakah kita merasa gembira menyambut tahun yang baru? Ataukah merasa kesedihan mendalam karena lebih banyak menyia-nyiakan waktu yang telah lewat? Sudahkah kita membahagiakan orang yang kita cintai? Sudahkah sekelebat waktu ini digunakan untuk berbakti kepada Allah SWT??



(Diambil dari Pengantar Buletin ZAMZAM, Renungan Harian Muslim, Desember 2007)



Setengah Kosong atau Setengah Penuh

Sebuah gelas yang terisi air tidak penuh

Kondisi yang sama, fakta yang sama, opini yang berbeda


Katanya, kalau opininya "setengah penuh", berarti orangnya berpandangan positif, optimis, melihat yang bagus dari suatu kondisi...

Dan kalau opininya "setengah kosong", berarti orangnya berpandangan negatif, pesimis menghadapi masa depan, melihat yang jeleknya dari suatu kondisi...

Entah sapa yang benar sapa yang salah, ga jelas parameternya.


Kalau sy sendiri lebih suka melihat opini orang dari alasan opini itu muncul dan tujuan opini tersebut.... belum tentu benar, belum tentu salah...

Mo orang bilang apapun juga, peter seterah dah....buat sy, gelas itu setengah kosong....
Karena sy ingin gelasnya segera kosong, kalo dah kosong mo sy isi ......

Coca Cola.... hureeee...... Coca Cola lebih menarik daripada sekedar air bening hehehehe









(lukisan botol Coca Cola raksasa buatan Julian Beever... mau liat karya yang lain? kunjungi www.nicoamon.com/blog/unbelievable-3d-graffiti-arts-julian-beevers)

08 Juni 2007

Osteoarthritis


Berdasarkan survei di amerika, sebagian besar manusia yang berusia di atas 30 tahun memiliki masalah pada sendinya yang berpotensi mengakibatkan radang sendi

Rata-rata orang mengetahui bahwa osteoarthritis atau radang sendi terjadi karena tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan pelindung tulang mengalami kerusakan. Tanpa adanya bantalan pelindung, tulang akan saling bergesekan, hal inilah yang menjadi gejala radang sendi. Tetapi penyebab terjadinya kerusakan tulang rawan ternyata tidak sederhana. Beberapa faktor turut ambil bagian dalam terjadinya kerusakan tulang rawan ini



1. Otot

Otot selain berfungsi sebagai penggerak juga turut bertugas menahan beban agar berat tubuh tidak membebani sendi secara langsung. Otot yang kurang kuat, membuat berat tubuh dibebankan pada sendi. Karena beban yg besar, sendi mengalami tekanan lebih besar, sehingga tulang rawan yang melindungi tulang menjadi cepat aus.

Perpindahan penahan berat badan dari otot ke sendi ini bisa terjadi karena 2 hal. Pertama, otot mengalami penurunan kemampuan, seperti usia, kurang energi, kurang terlatih, dsb. Kedua, berat badan meningkat tanpa diiringi peningkatan kekuatan otot.

Oleh sebab itu, penderita radang sendi dianjurkan memperkuat otot-ototnya dengan cara bersenam di kolam renang. Dengan adanya daya apung air, beban pada sendi menjadi berkurang, dan tahanan air saat menggerakkan anggota badan membuat otot menjadi lebih kuat.


2. Tulang Rawan

Tulang rawan sebagai bantalan sendi disusun dari beberapa zat seperti air, protein, gula. Banyak hal yang dapat mengurangi kemampuan tulang rawan untuk tetap melindungi tulang, seperti usia, kecelakaan, dsb. Salah satu penyebab yang sering terjadi adalah kurangnya pasokan nutrisi penyusun tulang rawan, sehingga kerusakan pada tulang rawan tidak dapat diperbaiki dengan cepat. Akumulasi dari kerusakan-kerusakan tersebut akan membuat tulang rawan semakin tipis dan akhirnya mengenai tulang.

Untuk mencegah dan memperbaiki kondisi tulang rawan, makanan yang mengandung glucosamin dan kondroitin sangat efektif menumbuhkan kembali tulang rawan.


3. Tulang
Tulang merespon kerusakan tulang rawan dengan berusaha memperbesar luas permukaannya dengan cara tumbuh membesar. Pertumbuhan tulang ini mengakibatkan permukaan tulang tidak rata (bone spurs/osteophyte) sehingga memperparah kerusakan tulang rawan.

Bisa juga terjadi kerusakan pada tulang karena sebab tertentu, seperti penyakit atau usia, kemudian tulang berusaha memperbaiki kerusakan tersebut dengan cara menumbuhkannya lagi. Karena pertumbuhannya yg kurang rata membuat bentuk sendi berubah dan akibatnya tulang rawan menjadi rusak.


4. Peradangan

Pada saat jaringan tulang rawan rusak dan mati, sel-sel yang tidak berguna tersebut dibersihkan oleh sistem kekebalan tubuh. Saat melakukannya, sel-sel yang sehat pun bisa terserang. Pengotor-pengotor (debris), enzim-enzim beracun dapat terbentuk di cairan sendi dan merusak tulang rawan. Saat udara dingin, beberapa zat pada cairan sendi ini dapat mengkristal sehingga menimbulkan rasa sakit saat sendi digerakkan.


5. Tendon dan Ligamen

Tendon adalah penghubung antara sendi dengan otot, ligamen adalah penghubung antar tulang pada sendi. Kerusakan pada tendon atau ligamen akan membuat beban sendi mengalami peningkatan, sehingga tulang rawan sendi cepat aus.

Kerusakan ini bisa terjadi karena usia, pertumbuhan tulang yang tidak rata, kecelakaan, atau berkurangnya kemampuan karena kekurangan nutrisi.


6. Genetik

Sebagian penderita radang sendi memiliki sifat bawaan yang mengakibatkan tulang rawannya tidak diproduksi setebal orang biasa. Akibatnya tulang rawan ini lebih mudah habis terkikis.


http://www.time.com/time/covers/1101021209/story.html

30 Mei 2007

Ga perlu korupsi, pasti dapet bagian kok

"Wah kalo kita ga korupsi, gimana bisa kaya?"

"Yang laen aja korupsi, ntar kita ga dapet"

"Ga usah sok suci, ikut arus aja daripada jadi orang aneh"

Banyak alasan untuk membenarkan korupsi. Tapi 1 alasan mungkin bisa mencegah kita berbuat korupsi. Tahukah kita, bahwa korupsi justru menghabiskan jatah kita sendiri? Adakah orang yg korupsi yang kekayaannya langgeng? Rata-rata habis dengan cepat ya. Malah biasanya berakhir dengan kemiskinan. Tetapi kenyataan ini pun membuat orang merasa mendapat pembenaran untuk tidak mengusahakan pendapatan lebih.


"Ngapain kaya kalau ga bahagia"

"Ah kita mah ga neko-neko, terima aja apa adanya"

"Ga usah serakah, rejeki ada yang ngatur kok"

"Yaa dia sih beruntung, dapet rejeki lebih"

"Biar miskin yang penting happy"

"Gimana mo kaya, gaji ga naek-naek"

Sehingga banyak yang merasa, untuk berpendapatan tinggi, orang harus korupsi atau mendapatkan keberuntungan. Akibatnya, orang yg berhasil dengan upayanya sendiri pun dianggap beruntung, mendapat kesempatan lebih baik, hoki. Ada sebagian lagi yang berpendapat bahwa pendapatan tinggi disebabkan oleh latar belakangnya, keturunannya, lingkungan di mana dia dibesarkan, backingnya, dan hal-hal lain yang orang biasa sulit mendapatkannya.

Padahal, sejak setiap manusia diciptakan, Tuhan sudah menentukan rejekinya. Setiap makhluk memiliki rejekinya sendiri. Berarti tidak mungkin orang lain mengambil jatah kita. Sekuat apapun kita berusaha, kita hanya bisa mendapatkan rejeki kita sendiri, tidak mungkin kita mengambil jatah rejeki orang lain.

Memang benar rejeki setiap orang berbeda-beda besarnya, justru itulah keadilan Tuhan. Apa jadinya kalau rejeki setiap orang sama? Tidak ada yang mau jadi pembantu, tukang sapu, pelayan restoran. Dan mungkin ga ada orang yg mau buka warung nasi kalau sudah kaya, bukanya restoran, tapi ga ada yg mau ngebangunnya karena tukang batu pun sudah kaya. Ga akan ada supir bis, semua supir bis sudah kaya, toh setiap orang pun bisa beli mobil. Tapi sayangnya ga ada yg memproduksi mobil, ga ada yg butuh pendapatan kok. Ada yang produksi mobil pun mungkin ga ada yg mau jadi montir, ngapain belepotan oli kalo udah kaya mah?

Justru karena rejeki setiap orang berbeda besarnya lah sehingga kehidupan bisa berjalan.

Benar, hal ini yang dibuat alasan oleh orang yang malas untuk membenarkan sikapnya agar tidak mencari pendapatan lebih. Karena disangkanya rejeki itu hanya 1 macam. Disangkanya setipa orang hanya mendapatkan 1 jatah rejeki dan rejeki itulah yang kita nikmati setiap harinya. Sayangnya tidak seperti itu, rejeki ada 3 macam:

1. Rejeki yang dibutuhkan

Sejak setiap manusia diciptakan, masing-masing dari mereka sudah ditetapkan rejeki yang dibutuhkannya untuk tetap bertahan hidup. Karena Tuhan Maha Adil, kalau DIA menciptakan perut dan lapar, maka DIA jugalah yg akan memenuhi kebutuhannya. Rejeki tipe I ini adalah makanan yang diperlukan untuk memperkuat tubuh, mempertahankan kesehatan, energi untuk beraktivitas.
"Tetapi ada orang yg mati kelaparan tuh? Kenapa rejekinya ga datang?"

Tentu saja rejeki tidak datang dari langit begitu saja, tetapi harus diupayakan. Seperti orang yg sudah disediakan makanan lengkap di meja prasmanan, tetap saja dia harus mau mengambil makanan tersebut. Seperti anak yang disuapi ibunya, tetap saja dia harus mengunyah makanan itu. Seperti bayi yang minum asi, tetap saja dia harus menyedot asi ibunya.

Yang diperlukan adalah bekerja secara tulus ikhlas sehingga rejeki kita akan datang. Seperti burung yang meninggalkan sarangnya dengan perut lapar dan kembali ke sarang dengan perut kenyang, tapi burungnya harus mau keluar sarang dan mencari makanan.

Kalau manusia takut ga dapet makan, berarti kalah dengan cicak. Cicak makan nyamuk yang punya sayap dan bisa terbang. Sedangkan cicak hanya bisa merayap di dinding. Bagaimana caranya ada nyamuk yg bisa tertangkap oleh cicak? Sulit dibayangkan ya? Tetapi kita ga pernah menemukan cicak yg mati kelaparan, paling-paling mati kejepit pintu. Cicak aja yang makanannya terbang selalu dapat makan, apalagi manusia yang punya lebih banyak pilihan.

"Tapi makanan sy ga menarik sih, cuma tahu tempe aja?"

Ada waktunya untuk mendapatkan makanan yang enak, salah satunya di kenduri yang kita diundang. Itulah rejeki kita.

Bayangkan rejeki ini seperti pohon apel. Setiap hari ada apel yg matang dan jatuh. Mungkin ada yang sehari jatuh 1, ada yg jatuh 2, tergantung bagaimana kita merawatnya. Asalkan dirawat (diupayakan tadi), pasti ada apel yg jatuh setiap harinya. Ada kalanya, apel tersebut matang bersamaan, sehingga yang jatuh banyak dan kita bisa makan kenyang (kenduri tadi sebagai perbaikan gizi).


2. Rejeki yang digantungkan

Rejeki tipe II ini yang membedakan pendapatan setiap orang. Bayangkan pohon apel tadi, selain yang matang dan jatuh ada lagi apel yg matang dipohon tetapi tidak jatuh. Apel-apel yang matang di pohon ini adalah rejeki yang digantungkan. Kalau kita mengupayakan untuk meraihnya maka kita akan mendapat lebih banyak.

Macam-macam cara mendapatkannya, ada yang berlatih meloncat, semakin tinggi loncatannya semakin banyak yang bisa dia raih. Ada lagi yang belajar memanjat, semakin tinggi dia bisa memanjat semakin banyak hasilnya. Ada lagi yang menggunakan galah, semakin panjang galahnya semakin banyak hasilnya. Ada lagi yang membuat tangga, semakin tinggi tangganya semakin banyak hasilnya. Ada lagi yang meminta orang untuk mendukungnya sehingga dia bisa meraih lebih tinggi. Macam-macam upayanya, tetapi yang pasti bukan sekedar menunggu apel jatuh.

Sehingga pada rejeki tipe II ini ada quota yang bisa kita ambil tetapi hasil yang kita dapatkan tergantung upaya kita, belum tentu semua jatahnya sudah kita ambil. Oleh karena itu orang dengan upaya yang lebih baik bisa mendapatkan hasil lebih besar.


Mungkin saja jatah pendapatan kita saat ini 1 milyar perbulan, tetapi yang kita ambil baru 500ribu, karena upaya kita cuma bernilai 500ribu. Syaratnya untuk mendapatkan rejeki tipe II adalah 'bekerja sesuai hasil yang diinginkan'. Keinginan akan dikabulkan asalakan upayanya sesuai. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW, "Perbaikilah pekerjaanmu, niscaya dikabulkanlah doamu."


3. Rejeki yang dijanjikan

Dengan adanya rejeki tipe III ini, orang bisa menjadi sangat kaya. Bayangkan pohon apel rejeki kita yang berbuah lebat karena perawatan yang baik. Dan kita bisa panen besar karena upaya memetiknya terbukti handal. Tetapi tidak semua apel kita konsumsi, sebagian kita tanam kembali sehingga akhirnya tumbuh menjadi pohon apel-pohon apel baru. Sehingga saat ini kita bukan hanya memiliki 1 pohon apel sebagai rejeki kita, tetapi memiliki 1 kebun apel sebagai sumber rejeki kita. Pasti hasil panennya banyak sekali ya?


Rejeki tipe III ini adalah hasil sedekah kita kepada orang lain. Infak, sedekah, zakat, wakaf, dsb akan memperbesar quota rejeki kita. Contoh sedekah paling 'murah' adalah senyum (tentu saja senyum yang baik, bukan senyum ejekan atau merendahkan). Senyum akan menyambungkan tali silaturahmi, memberi kesan yang baik pada pikiran orang lain, membuat orang menyukai kita, membuat orang mengingat kita dalam segi positif, dsb. Persepsi yang baik ini akan membuat orang mengingat kita saat dia memiliki rejeki, atau hanya sekedar peluang mendapatkan/mengupayakan rejeki lebih banyak. Oelh karena itu, dikatakan "silaturahmi membuka pintu rejeki."

Semakin banyak kita bersilaturahmi dengan orang, semakin banyak kemungkinan rejeki mengalir dari berbagai arah. Inilah salah satu cara membuat 'multiple source of income'. Dengan 'multiple source of income', apabila income kita dari salah satu sumber mengalami hambatan, kita masih mendapatkan income dari sumber yang lain. Sehingga keliatannya kekayaannya ga habis-habis.

Itu kalau cuma senyum yang diberikan, bagaimana kalau yang diberikan adalah wakaf berupa tanah beserta bangunan sekolah di atasnya? Mungkin setiap anak yang bersekolah di sekolah tersebut akan merasa berhutang budi pada pemberi wakaf dan ingin membalasnya saat sudah bekerja. Walaupun 1 anak cuma memberi 100 rupiah seumur hidupnya, dari seluruh anak yang bersekolah di sekolah tersebut bisa berapa uang yg bisa terkumpul? Banyak sekali kan?


Itulah sebabnya sy percaya bahwa 'Tuhan ingin anda kaya', karena selalu dikatakan, "Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah", 'memberi lebih baik daripada menerima'

Nah sekarang waktunya kita kembali ke permasalahan pertama,

"Lalu mengapa orang tidak perlu korupsi untuk kaya?"

Karena rejeki setiap orang sudah ditetapkan Tuhan, sehingga tidak mungkin jatah rejeki seseorang diambil oleh orang lain. Tidak mungkin Tuhan menyediakan jatah rejeki dan kita harus mendapatkannya dengan cara yang tidak halal.




"Kalau begitu, korupsi itu dapat dari mana hasilnya? Mengapa orang yg korupsi biasanya berakhir miskin?"

Sesungguhnya korupsi berarti mengambil jatah rejeki masa depannya sendiri, sehingga tangki rejekinya cepat kosong. Makanya setelah korupsi biasanya miskin, karena rejekinya habis. Seperti orang yg memetik buah apelnya bukan hanya yang matang saja, tetapi juga apel-apel yang masih kecil dan mentah, sehingga pada waktunya tidak ada apel sama sekali di pohonnya karena semuanya sudah dipetik ketika saatnya belum tiba.


(thx to Aa Gym atas penjelasannya...)


28 Mei 2007

Perubahan

when you change your thinking you change your beliefs
when you change your beliefs you change your expectations
when you change your expectations you change your attitude
when you change your attitude you change your behaviour
when you change your behaviour you change your performance
when you change your performance you change your destiny
when you change your destiny you change your life

Ga akan banyak omong ah soal yang ini, soalnya dah pernah sy tulis di artikel When you change. Kasian blogger kalo ngabisin space padahal isinya sama ajah


Ada sesuatu di dunia ini,
yang sebagian orang sangat mengharapkannya,
sebagian lain justru tidak mengharapkannya,
tetapi semua orang akan mendapatkannya
sesuatu itu adalah 'perubahan'

Lalu? Bagaimana cara mendapatkannya untuk orang yg mengharapkannya?
Bagaimana cara menghindarinya untuk yang tidak mengharapkannya?
Bagaimana cara menyikapinya untuk semua orang yg mengalaminya?

Anda pasti sudah tau jawabannya.... menarik ya? Jawabannya ada pada sesuatu itu sendiri.
Tepat sekali! Caranya dengan merubah diri sehingga bisa menyesuaikan kondisi apapun yang dihadapi . . . Jawabannya adalah 'PERUBAHAN' . . .

Lalu perubahan apa yg diperlukan?
Lhooo masih nanyaaaa . . . kan di puisinya tercantum jelas... Change ur thinking....
Think! not Blink!... Lhaa itu mah judul buku... hahaha

Mengapa Anak-anak Susah Makan?

Salah satu persoalan terbesar kaum ibu saat ini adalah anak-anak yang sulit makan. Banyak faktor yang mempengaruhi nafsu makan anak, secara sederhanannya permasalahan tersebut dapat dikategorikan dalam 2 faktor utama, yaitu faktor fisik dan faktor non fisik.
Salah satu faktor fisik yang berpengaruh adalah masalah pada sistem pencernaan. Pada anak-anak tertentu, produksi enzim dan/atau hormon pencernaannya terhambat, hal ini bisa disebabkan kekurangan nutrisi tertentu di waktu kecil, tidak mendapatkan ASI, serangan penyakit dan sebagainya. Karena ketidaknormalan sistem pencernaan, anak tidak merasakan sensasi menyenangkan dari makanan, tetapi malah sensasi yang tidak disukai, oleh sebab itu acara makan menjadi sesuatu yang menakutkan.

Selain itu, sistem pencernaan dapat terganggu apabila anak mengalami stress. Stress pada anak bisa terjadi karena lingkungan yang tidak tentram, anak merasa terancam, dan sebagainya. Bisa juga sistem pencernaannya terganggu karena adanya penyakit, seperti radang lambung, muntaber, diare, maag, TBC, cacingan, kurang darah, demam, sakit tenggorokan, dan sebagainya. Selama stress ataupun penyakit tersebut tidak diatasi, nafsu makan anak akan sulit untuk pulih.

Pada usia-usia tertentu, seperti 6 bulan atau 1 tahun, anak mengalami perubahan pada makanannya, baik berupa bentuk, tekstur, maupun jenis makanan. Pada masa ini anak memasuki tahap coba-coba makanan baru, sehingga makannya tidak selahap biasanya. Nantinya pada saat anak mengalami perubahan makanan, tahap ini akan terulang kembali, misalnya saat anak mulai masuk sekolah.

Sampai usia 12 tahun, anak mengalami perkembangan gigi. Tumbuhnya gigi baru yang merobek gusi, gigi yang goyang, tanggal, dan tumbuh kembali, kadang kala hal-hal tersebut membuat mulut terasa tidak enak saat menerima makanan. Karena tidak ingin merasakan ketidakenakan tersebut, anak cenderung menolak untuk makan.

Selain faktor-faktor fisik, faktor non-fisik sangat besar pengaruhnya bagi nafsu makan anak. Kondisi psikologis sangat besar pengaruhnya bagi anak. Anak belajar sesuatu yang baik dan buruk melalui 'hadiah dan hukuman'. Apabila anak mendapatkan hadiah, dia akan menganggap bahwa apa yang dilakukannya adalah baik. Dan apabila mendapatkan hukuman, anak akan menganggap apa yang dilakukannya adalah buruk.

Untuk menanamkan bahwa makan yang banyak adalah baik, anak memerlukan hadiah berupa pujian. Sebaiknya jangan terlalu berharap anak langsung memenuhi kualitas tertinggi. Pujilah anak untuk setiap peningkatan yang dilakukan. Hentikan pujian jika tidak ada peningkatan pada anak, dan pujilah kembali apabila ada peningkatan. Dengan demikian anak akan selalu berusaha lebih baik lagi setiap harinya.

Selain itu suasana makan besar juga pengaruhnya pada nafsu makan anak. Suasana yang tidak menyenangkan saat makan, membuat anak ingin segera mengakhirinya, sehingga anak cenderung menolak makan. Anak membutuhkan kehangatan keluarga, biasanya hal ini didapat saat makan. Tidak adanya kehangatan keluarga saat makan membuat makan hanya jadi ritual harian, sehingga anak ingin menghindarinya.

Pada keluarga yang memiliki lebih dari 1 anak, biasanya ada tekanan sosial dan psikologis pada anak yang lebih besar. Misalnya karena merasa cemburu pada adiknya, anak sulung meminta perhatian orang tua, salah satunya dengan cara membuat orang tua khawatir, seperti dengan cara tidak mau makan. Kondisi-kondisi psikologis di atas harus diatasi terlebih dahulu sebelum memaksa anak untuk makan, karena pemaksaan akan membuat anak semakin terperosok ke dalam kondisi psikologis yang buruk.

Anak akan mudah bosan apabila melakukan sesuatu tanpa saingan. Dalam hal makan,
siapa teman makannya sangat menentukan nafsu makannya. Akan berbeda antara anak yang sering makan bersama teman-teman seusianya dengan anak yang selalu makan sendirian. Saingan akan membuat anak merasa terpacu untuk mendapatkan pujian, dan pujian tersebut akan dia dapatkan apabila dia makan lebih baik dari yang lain.

Selain teman makan seusia, kebiasaan makan di keluarga juga menjadi salah satu faktor. Apabila di keluarganya orang tua tidak terbiasa sarapan, anak akan merasa diperlakukan tidak adil karena hanya dia satu-satunya yang diharuskan sarapan. Anak cenderung mengikuti contoh orang lain, selama ada contoh akan lebih mudah untuk mengarahkan perilaku anak.

Kebiasaan lain yang kurang baik adalah anak terlalu banyak bermain, sehingga takut meninggalkan permainannya dan memilih untuk menunda-nunda makan. Dalam hal ini diperlukan sikap tegas orang tua agar anak mengerti mana tindakan yang baik dan mana tindakan yang buruk.

Faktor yang sangat penting juga adalah variasi makanan. Anak cenderung bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Setiap hari harus ada perubahan dari hari sebelumnya, mungkin dari jenisnya, cara pemasakannya, cita rasanya, dan sebagainya. Anak akan lebih mudah lapar apabila makanan yang disajikan mengundang selera. Rasa bosan dapat membuat makanan yang kemarin mengundang selera menjadi tidak menarik hari ini.

Selain itu anak-anak yang terlalu banyak makan makanan selingan biasanya masih merasa kenyang saat makan makanan utama. Atau bisa juga makanan utamanya kalah menarik dibandingkan dengan makanan selingan, sehingga makanan utama tidak lagi mengundang selera. Apabila sulit menghindari makanan selingan, maka pilihlah makanan selingan yang bergizi.

Apabila orang tua memutuskan untuk memberi suplemen untuk memenuhi asupan gizi anak akibat pola makan yang kurang baik, perlu diperhatikan bahwa nutrisi yang dibutuhkantubuh terdiri dari: - karbohidrat,
- protein atau asam amino,
- asam lemak,
- vitamin, dan
- mineral.
Tidak semua suplemen dapat memenuhi seluruh nutrisi tersebut. Oleh sebab itu, kecukupan nutrisi terbesar tetap harus dipenuhi oleh makanan utama
.



POLA MAKAN ANAK

Setiap hari, anak-anak membutuhkan paling tidak 100 kalori/kg berat badannya.
Namun, untuk bayi tentu berbeda.
  • Bayi umur 0-4 bulan: diberi ASI eksklusif.
  • Bayi lebih dari 4 bulan: ajarkan mengonsumsi makanan padat seperti buah,
  • biskuit dan bubur yang diperuntukan bagi bayi.
  • Usia enam hingga satu tahun: perkenalkan dengan nasi tim.
  • Usia 1 tahun ke atas: sebaiknya dibiasakan pola makan anak, tiga kali makanan padat dengan dua kali makanan ringan.


Rumus berat badan ideal bagi anak-anak, secara sederhana adalah:

8+2n ,dengan n= umur.

Misalkan anak usia 3 tahun, maka berat badannya: 8 + (2x3) = 14 kg

13 Mei 2007

Quotes yang berubah menjadi konyol seiring waktu

TIDAK ADA ALASAN BAGI SIAPAPUN UNTUK PUNYA KOMPUTER DI RUMAHNYA
(Kenneth Olsen, Presiden dan Pendiri Digital Equipment Corporation, Pada Tahun 1977)

"PESAWAT TERBANG SIH MEMANG MAINAN MENARIK, TETAPI TAK ADA NILAINYA SECARA MILITER
(Marsekal Ferdinand Foch, Ahli Strategi Militer Perancis dan Belakangan menjadi Komandan Perang Dunia I, Pada Tahun 1911)

"TERLEPAS DARI SEGALA KEMAJUAN ILMIAH DI MASA DEPAN (MANUSIA TAKKAN PERNAH SAMPAI KE BULAN)".
(DR. Lee De Forest, Penemu Tabung Audion dan Bapa Penemu Radio, Pada tanggal 25 Februari 1967)

"TELEVISI TAKKAN DAPAT MEMPERTAHANKAN PASAR YANG DIPEROLEHNYA SETELAH ENAM BULAN PERTAMA. ORANG AKAN SEGERA BOSAN MEMANDANGI KOTAK JATI SETIAP MALAMNYA
(Darryl F. Zanuck, Pemimpin 20th Century Fox, Pada tahun 1946)

"KAMI TIDAK SUKA MUSIK MEREKA. KELOMPOK GITARIS SIH SUDAH KETINGGALAN ZAMAN".
(Decca Records, ketika Menolak The Beatles, pada tahun 1962)

"BAGI KEBANYAKN ORANG, PENGGUNAAN TEMBAKAU ITU BEREFEK MENGUNTUNGKAN
(Dr. Ian G. Macdonal, Ahli Bedah dari Los Angeles, Seperti dikutip dalam majalah Newsweek, 18 November 1969)

"TELEPON, ALAT INI TERLALU BANYAK KELEMAHANNYA UNTUK BISA DIPERTIMBANGKAN SERIUS SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI. PADA DASARNYA ALAT INI TIDAK BERHARGA BAGI KITA
(Memo Internal Serikat Buruh Barat, Pada Tahun 1876)

"BUMI ADALAH PUSAT ALAM SEMESTA
(Ptolemy, Astronom Besar dari Mesir, di abad Kedua)

"TAK ADA KEJADIAN PENTING HARI INI"
(Ditulis oleh Raja George III dari Inggris, pada tanggal 4 Juli 1776, saat Amerika menyatakan kemerdekaannya)

"SEGALA YANG DAPAT DICIPTAKAN, TELAH DICIPTAKAN"
(Charles H. Duell, Komisaris Hak Paten Amerika Serikat, Pada Tahun 1899)


Pernahkah kita berpikir?
Bahwa banyak pendapat yang hari ini dianggap benar, ternyata tidak berlaku di masa depan

Tahun 80an, Bapak Tirto Utomo memasarkan produk air kemasan AQUA
Orang bilang,”Mana mungkin ada yang mau beli. Sudah harganya lebih mahal dari bensin, ga ada rasanya lagi. Mending beli yang berwarna dan berasa.”
Kenyataannya, tahun 2005 sudah terdaftar lebih dari 250 merk air kemasan di Indonesia. Dan sekarang setiap ada pesta tidak ada lagi yang menjerang air untuk minum, baik di kota maupun di pedesaan.

Mana yang lebih anda sukai?
Bersaing dengan lebih dari 250 merk air kemasan saat ini? Atau
Memulai bisnis saat orang lain belum menyadarinya seperti Bapak Tirto Utomo, dan menikmati hasilnya saat orang lain baru memulai?

Pada saat waralaba atau franchise diperkenalkan, sebagain besar orang menganggapnya sebagai bisnis penipuan. Tetapi 20 tahun kemudian waralaba sudah dianggap salah satu cara yang bagus untuk memulai bisnis.
Sebagian besar orang saat ini belum mengakui MLM sebagai bisnis yang layak ditekuni. Bahkan ada yang menganggapnya sebagai bisnis tipu-menipu. Tetapi bisa jadi pandangan inipun menjadi keliru seiring waktu, dan akan ada masanya di mana MLM sudah menjadi hal yang biasa, seperti halnya waralaba saat ini.

Menjadi - Melakukan - Memiliki

Rata-rata orang menggambarkan sukses sebagai kondisi mencapai tujuan. Baik tujuan kecil, tujuan antara, tujuan utama, maupun tujuan sampingan (emang tujuan sampingan pernah ada? entahlah). Adalagi yg menyatakan bahwa sukses adalah proses, bukan hasil. Macam-macam, tetapi biasanya yang namanya mencapai tujuan adalah berupa memiliki sesuatu. Baik sesuatu itu berupa benda nyata, maupun yang tidak nyata.


Persoalannya mulai timbul di sini. Saat orang awam melihat bahwa orang sukses selalu memiliki 'sesuatu' yang menunjukkan kesuksesannya, mereka langsung berkesimpulan bahwa untuk mencapai kesuksesan yang sama berarti sy harus memiliki 'sesuatu' yang sama. Akibatnya, bagaimanapun caranya dia akan berusaha memilikinya dan mulailah muncul prinsip 'menghalalkan segala cara'. Setelah berhasil memilikinya, sifat yang berkembang kemudian adalah pamer. Mengapa? Karena ingin menunjukkan 'bukti kesuksesannya' kepada orang-orang di sekelilingnya sehingga orang-orang tersebut akan menganggapnya sukses. Apa yang terjadi? Orang di sekelilingnya akan berpikiran, "Oh, begitu caranya kalau mau sukses. Tinggal tunjukkan bukti kesuksesannya, maka sy pun dianggap sukses."

Persoalan semakin berkembang, sekarang giliran permainan 'halaman sy lebih hijau daripada punyamu'. Terjadi persaingan untuk saling 'menunjukkan bukti kesuksesan', sehingga masing-masing berusaha memiliki lebih banyak, lebih baik kualitasnya, lebih mahal, lebih kelihatan berharga. Perkembangan selanjutnya menjadi...?? Yak tepaat... perilaku konsumtif. Budaya yang berkembang adalah 'biar miskin asal gaya' dan memiliki barang secara kredit serasa menjadi keputusan yang sangaaadh bijaksana. Urusan bayar? begimana nanti...

Apa yg akan terjadi pada orang yg mengejar kesuksesan dengan cara ini? Bangkrut dan terkubur dalam timbunan hutang. Seperti inikah kesuksesan yg kita cita-citakan?

Mari kita kaji. Apakah kesuksesan bisa dicapai seperti cara menjadi tukang parkir? Kenyataannya saat ini, siapapun yg memiliki peluit bisa menjadi tukang parkir. Apakah hal ini berlaku juga pada 'memiliki stetoskop membuat orang menjadi dokter'? Apakah ini berarti memiliki jaguar membuat orang menjadi hartawan? Sayangnya tidak ya.

Sebagian orang lagi berpikiran lain. Menurut mereka, "Untuk menjadi sukses, kita harus melakukan apa yg orang sukses lakukan". Fokus mereka pada 'melakukan hal yg sama'. Akibatnya, timbul budaya 'me too', seperti plagiat, imitasi, pengekor. Melihat Warren Buffet beli saham tertentu, semua beli saham yg sama. Melihat artis buka cafe, semua ikutan buka cafe. Melihat FO laku, semua buka FO.

Atau memproduksi barang imitasi yg sangat mirip. Kemeja dibuat mirip dan dicap elvis agar menyerupai levis. Kamera dicap Nilkon agar seperti Nikon. Sepatu Made in England dibuat imitasinya dan dicap Made as England. Tetapi, apakah imitasinya lebih laku daripada yang asli? Apakah dengan melakukan apa yang dilakukan Warren Buffet membuat orang menjadi sekaya Warren Buffet? Sayangnya tidak juga ya.

Mengapa? Karena untuk berhasil, orang harus dapat menentukan 'apa yang harus dilakukan' berdasarkan kondisi yang dihadapi. Ambil contoh membersihkan mobil. Apakah cukup dengan lap kering? atau lap basah kemudian dikeringkan? atau disemprot air lalu dikeringkan? Atau harus pakai shampo mobil? Setelah dipertimbangkan ternyata cukup dengan lap kering, ga lama mobilpun kembali mengkilap.

Melihat seperti itu, tetangga sebelah pun membersihkan mobilnya dengan lap kering juga, pikirannya "dia juga cukup dengan lap kering, hasilnya bagus". Tetapi karena kotorannya berbeda dan cat mobilnya berbeda, alhasil mobilnya jadi baret-baret setelah dilap. Itulah yang dimaksud dengan 'seribu kenek tidak bisa menggantikan satu supir'.

Yang kedua, untuk berhasil kita harus bisa 'melakukan apa yang harus dilakukan dengan cara yang benar' sehingga hasilnya optimal. Seperti menimba sumur, orang yg tidak dapat melakukannya dengan baik akan memerlukan lebih banyak menimba karena airnya banyak berjatuhan ketika diangkat. Jauh berbeda dengan orang yg sudah lihai menimbanya.

Dan untuk mencapai kedua kemampuan tersebut, seseorang harus menuntaskan tahap 'menjadi' terlebih dahulu. Sesungguhnya, untuk memiliki apa yg diinginkan, seseorang harus menjadi orang yang berhak dan layak mendapatkannya, setelah itu melakukan apa yang harus dilakukan dengan cara yg benar untuk memilikinya, maka pada akhirnya orang tersebut akan memiliki apa yg diinginkannya.

Tahap menjadi adalah ketika kita membangun pola pikir, sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan. Sehingga saat menghadapi situasi tertentu di lapangan, kita bisa menentukan apa yg harus dilakukan dan dapat melakukannya dengan benar.

Untuk menuntaskan tahap 'menjadi' ini, setiap orang memerlukan waktu yang berbeda-beda panjangnya. Ada yg puluhan tahun, ada yg belasan tahun, ada yg beberapa tahun, ada yg cuma setahun. Yang dibutuhkan adalah pendidikan yang mengubah pola pikir dan sikap serta menambah pengetahuan, latihan yang memberi kesempatan mengembangkan keterampilan, dan pembimbingan dari orang yg sudah berhasil melakukannya.

Banyak orang yang tidak mau dengan sabar membangun pondasi kesuksesan dengan menuntaskan tahap 'menjadi' ini, akibatnya mereka hanya menjadi pengekor saja atau malah penimbun hutang. Padahal ketika orang sudah lulus tahap 'menjadi' ini, dia bisa melihat dan memanfaatkan kesempatan yg lewat di depan matanya. Dan kesempatan itu tidak pernah ada habisnya. Ibaratnya 'mundur selangkah untuk maju seratus langkah'.

10 Mei 2007

Jangan hanya menabung uang...

Seorang penulis terkenal menggambarkan kekayaan sebagai ‘berapa lama finansial anda dapat bertahan, dengan gaya hidup anda saat ini, apabila anda tidak bekerja’. Ada juga yang menyatakan bahwa ‘berapa yang ditabung lebih penting daripada berapa yang didapat’. Menabung merupakan salah satu cara manusia untuk mengamankan diri saat menghadapi krisis. Sejak dahulu kala, bangsa Indonesia sudah membiasakan diri menabung, seperti adanya lumbung padi di sentra pertanian atau pengawetan ikan pada sentra nelayan.

Yang paling pertama dipikirkan orang untuk ditabung adalah bahan makanan. Karena makanan merupakan kebutuhan utama manusia yang harus dipenuhi setiap waktu. Pada awalnya, bahan makanan yang ditabung berupa padi di lumbung padi. Lama kelamaan, berkembanglah teknologi pengawetan makanan, seperti jenang, asinan, manisan, rempah-rempah, pengasinan, pengasapan dsb.


Yang menjadi sasaran kedua untuk ditabung adalah harta. Ada yang menabung harta dalam bentuk emas, baik berupa perhiasan maupun lantakan emas. Sejak ditemukannya currency atau mata uang, orang mulai menabung dalam bentuk uang. Karena uang merupakan benda yang paling mudah untuk dikonversikan menjadi sumber daya lain. Dulu, saat mata uang merupakan simbol cadangan emas, cukup bijaksana untuk menabung uang, karena nilai uang masih stabil. Setiap nilai uang tertentu dijamin oleh pemerintah dengan cadangan emas sejumlah tertentu.

Tetapi saat ini mata uang tidaklah terkait dengan cadangan emas. Uang sudah merupakan surat hutang. Negara menjamin akan membayarkan nilai suatu mata uang dengan nilai sesuai jumlah emas tertentu, walaupun mungkin saat ini emasnya belum tersedia. Seperti halnya orang yang berhutang, berapa besar hutang yang bisa dia dapatkan tergantung dari seberapa besar orang percaya padanya. Bisa jadi orang mau memberi hutangan karena harta bendanya banyak, minimal ada jaminan hutangnya akan dibayar walopun harus menggadaikan barang.

Oleh karena itu, saat ini nilai mata uang sangat tergantung dari kepercayaan masyarakat internasional terhadap pemerintahan negera tersebut. Apabila kepercayaannya turun, maka nilai mata uangnya pun turun. Apabila kepercayaannya naik, maka nilai mata uangnya pun naik. Yang paling terlihat perkembangan nilainya adalah Yuan China. Sejak kepercayaan masyarakat internasional membaik terhadap ekonomi China, nilai Yuan terus menguat, sampai harus ditahan oleh pemerintah China sendiri.

Sesungguhnya, bukan tindakan yang bijaksana untuk menabung uang saat ini, karena daya belinya terus menurun. Misalkan saja ada 2 orang yang memiliki uang sejumlah 1000 USD beberapa tahun yang lalu. Orang pertama langsung menabungkan seluruh uangnya, orang kedua menggunakan uangnya untuk membeli emas. Saat itu 1 kg emas harganya 250 USD, sehingga orang ke2 mendapatkan 4 kg emas. Beberapa tahun kemudian, orang pertama mendapatkan uangnya dengan bunga menjadi 1400 USD. Sedangkan orang kedua mendapatkan harga emas sudah 600 USD/kg, sehingga dia memiliki tabungan emas seharga 2400 USD.


Selain harta masih ada hal-hal yang bisa kita tabung. Yang pertama adalah pendidikan atau pengetahuan. Boleh dikatakan hampir semua orang saat ini meyakini bahwa untuk memperbaiki nasib atau taraf hidup, salah satu faktor yang menentukan adalah pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Apabila orang yang sama memiliki 1000 USD dan menggunakan uangnya untuk mendapatkan pendidikan, bisa jadi beberapa tahun kemudian nilai hartanya lebih besar daripada ditabung dalam bentuk emas. Selain itu, pendidikan tidak akan pernah habis terpakai, berbeda dengan uang dan emas.



Selain pendidikan, yang bisa kita tabung juga adalah koneksi atau kenalan. Memang untuk memiliki teman tidak dibutuhkan uang, seorang teman tidak bisa dibeli dengan uang, tetapi untuk mengelola pertemanan membutuhkan uang. Misalnya saja menelpon, berkirim surat, berkirim sms, berkunjung, memberi hadiah, dsb. Banyak orang yang lebih suka menabungkan uangnya daripada menggunakannya untuk mengelola persahabatan. Sesungguhnya, dalam mendapatkan uang, hal yang paling penting adalah kepercayaan. Semakin banyak seseorang memiliki teman, berarti semakin banyak orang yang mempercayainya. Memupuk kepercayaan seseorang akan memberikan nilai persahabatan yang lebih mahal daripada seribu tael emas.


Hal lainnya yang bisa kita tabung adalah kesehatan. Saat ini terjadi fenomena yang menggelikan, orang-orang bekerja keras untuk mencari uang sampai lupa waktu, lupa makan, kemudian setelah uangnya banyak, digunakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Bukankah lebih baik dari awal menabung kesehatan? Tetapi bagaimana caranya menabung kesehatan?



Pertama, hindari zat berbahaya bagi tubuh. Seperti asap rokok, pengawet, perasa, pewarna makanan, racun serangga dalam obat nyamuk, pestisida di sayuran, polusi, logam berat, dsb.



Kedua, hindari kondisi yang membahayakan tubuh. Seperti kurang istirahat, terlambat makan, stress, lingkungan yang bising, cemas, berpikiran negatif, marah-marah, kelelahan, dsb.


Ketiga, selalu memberi asupan gizi lengkap setiap hari. Kebutuhan tubuh manusia bukanlah rasa gurih, asam, manis, asin, lezat, dsb, melainkan gizi yang lengkap. Makro nutrient manusia meliputi karbohidrat, protein dan lemak. Karbohidrat harus dapat dipecah menjadi gula sederhana. Protein harus memenuhi kebutuhan asam amino, terutama asam amino esensial. Lemak harus memenuhi kebutuhan asam lemak, terutama asam lemak esensial. Selain itu tubuh juga memerlukan vitamin dan mineral agar tetap bekerja dengan baik.


Keempat adalah selalu memberikan kondisi yang baik bagi tubuh. Seperti istirahat yang cukup, ketentraman, udara yang bersih, air yang bersih, berpikir positif, dsb.


Pola hidup sehat dapat menghindarkan tubuh dari penyakit-penyakit berat. Misalkan saja untuk operasi bypass jantung diperlukan biaya minimal 150juta rupiah. Dengan menghindari terlalu banyak mengkonsumsi lemak dan kolesterol, rutin mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, mengkonsumsi suplemen antioksidan, kita bisa terhindar dari pengeluaran 150juta rupiah. Bukankah sebuah cara menabung yang sangat menguntungkan?

MLM???!!! Saya Sudah Muak! Saya Tidak Minat!!!

Ya, setuju sekali. Itu perasaan kebanyakan orang, termasuk perasaan saya sendiri dahulu. Sebelumnya saya mohon maaf kalau bicara kasar, pernyataan ini bukan merendahkan suatu profesi tertentu, tetapi ini semua pengalaman saya sebelumnya. Coba kita pikirkan...


Seorang pegawai dibayar lebih sedikit daripada kontribusi yang diberikan. Seorang sarjana dengan gaji 1 juta perbulan, bekerja 40 jam seminggu, selama 4 minggu, berarti 1 jamnya dia dihargai 6.250 rupiah. Tukang parkir dalam 1 jam bisa dapat berapa? Sepertinya ga jauh beda. Untuk gaji 1 juta perbulan harus bermodal ijazah sarjana, untuk jadi tukang parkir hanya perlu modal peluit dan baju tukang parkir. Rasanya, kurang adil ya?

Berapa kenaikan gaji pertahun? Berapa kenaikan harga barang pokok? Kenaikan gaji pegawai selalu di bawah inflasi nasional. Bensin sudah naik lebih dari 250% sejak tahun 2002. Listrik naik 4 kali untuk tahun 2002. Telpon juga sudah naik. Belum lagi semua kebutuhan pokok lain yang juga akan naik sebagai akibat efek domino ini. Harga beras naik berapa kali lipat? Harga daging sapi dan ayam? Harga sayur-mayur? Apakah gaji pegawai naik secepat itu??? Ada batas pendapatan, semua jabatan sudah ada plafonnya. Selamanya gaji staf tidak mungkin lebih tinggi dari manajernya. Perusahaan pun tidak mungkin menaikkan standar gaji begitu saja, bisa-bisa bangkrut gara-gara bayar gaji pegawai.

Sebagai karyawan, waktunya ditentukan kantor. Selama jam kerja tidak mudah melakukan kegiatan pribadi, tidak bisa meninggalkan kantor seenaknya, tidak bisa mengalihkan jam kerja ke waktu luang. Ada tidak ada kerjaan, seorang pegawai harus standby di kantor. Apalagi kalau ditugaskan keluar kota, sulit menolak. Sekali dua kali ke luar kota bolehlah dianggap refreshing, tapi kalau berkali-kali bukannya bosen juga?

Pegawai sekarang banyak yang statusnya kontrak. Perusahaan punya wewenang untuk memperpanjang atau mengakhiri kontrak tanpa pegawai tersebut mendapat kompensasi. Bagaimana nasibnya pegawai yang kontraknya tidak diperpanjang di hari-hari terakhir? Mudahkah mendapatkan pekerjaan pengganti?

Buka toko juga tidak lebih mudah, karena perlu modal besar, belum tentu laris (mengandung resiko). Produk bagus, laris manis, eeh ditiru orang karena tidak punya dana untuk mematenkan. Rata-rata pengusaha bangkrut 2 kali sebelum berhasil, apakah kita siap mental mengalaminya???

Pekerjaan kita saat ini mungkin terlihat aman. Tapi apakah benar-benar aman? Cobalah kita renungkan kembali. Mungkinkah terjadi pergantian kepemilikan di perusahaan? Bagaimana kalau pemilik baru mengganti pegawai saat ini dengan orang-orang dekatnya? Mungkinkah terjadi perampingan? Mungkinkah ada orang yang lebih baik yang berpotensi menggantikan jabatan kita?

Blog ini dibuat untuk memberi masukan kepada mereka yang tidak suka MLM, seperti sy dahulu. Semua keterangannya boleh dipercaya, boleh tidak, tugas sy hanya berbagi informasi yg bisa sy pertanggungjawabkan kebenarannya...

Mari berdiskusi....

24 Maret 2007

Time is money

Pernahkah kita berpikir, mengapa ada istilah ‘time is money’? Bukankah waktu adalah waktu dan uang adalah uang? Bukankah uang dan waktu adalah 2 hal yang berbeda? Mengapa dibilang time is money?

Ada teman-teman saya yang berpendapat bahwa istilah itu terjadi karena orang-orang bisnis sangat mementingkan ketepatan waktu dalam membuat janji, karena terlewat 1 janji berarti kehilangan proyek, dan proyek sama dengan uang. Jadi, time is money.

Ada lagi yang berpendapat bahwa istilah itu terjadi karena banyak profesional yang bekerja berdasarkan komisi perjam (man hour), sehingga semakin banyak waktu terpakai semakin banyak uang yang harus dibayarkan. Jadi, time is money.

Ada lagi orang-orang sering pakai taksi, mereka merasakan dengan jelas istilah ini karena semakin lama menggunakan taksi semakin mahal bayar argonya. Jadi, time is money juga ya.

Tetapi kalau saya pendapatnya lain lagi. Pernah sy berpikir, bahwa uang di sini belom tentu berarti dollar, rupiah, euro, ringgit dsb. Semua itu hanyalah beberapa nama dari uang. Uang sendiri sesungguhnya adalah alat penukar yang sah. Alat penukar apa? Alat penukar sumber daya (resources).

Sebelum ada uang, orang menggunakan sistem barter. Sistem barter ini banyak kesulitannya. Misalkan ada orang punya beras dan perlu ikan, dia akan menawakan berasnya untuk ditukar dengan ikan kepada nelayan. Tetapi belum tentu nelayan ini memerlukan beras, selain itu berapa beras yang layak dipertukarkan untuk 1 ikan tongkol? 1 kilogram kah? 2 cangkir beras kah? Atau berapa? Sulit ya.

Untuk itu diperlukan suatu alat tukar standar, misalkan emas. Kenapa emas? Karena emas merupakan salah satu barang yang dianggap berharga sehingga hampir semua orang menginginkannya, dan selain itu emas tahan lama, tidak mudah rusak. Dengan adanya penukar standar, kita tinggal menghargakan barang yang kita miliki dengan emas. Kalau angkanya cocok, transaksi bisa berjalan.

Tetapi makin lama emas sebagai alat penukar terasa merepotkan. Masa mo beli rumah harus bawa emas 10 kilo? Itu harus bayar orang untuk ngangkutnya dong, 10 kilo kan beeeraaat. Akhirnya, emasnya disimpan di suatu badan pengelola, dan dikeluarkan sertifikat kepemilikan emas. Seperti cek lah. Kalau ga salah, Kekaisaran Cina adalah salah satu negara yg sudah menggunakan cara ini sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Selembar giro bisa bernilai 1000 tael emas.

Akhirnya, untuk membuat sertifikat ini berlaku di tempat yang lebih luas, maka dikeluarkanlah sebentuk sertifikat lagi oleh lembaga yang lebih besar, yaitu pemerintah negara. Emas ini diganti dengan logam atau kertas yang bernilai sejumlah emas, dan jumlah emas ini dijamin oleh pemerintah. Biasanya logam ini lebih murah dari emas. Sehingga dikenallah yg namanya dolar, poundsterling, franc, mark, peso, rupiah, dsb.

Contoh penggunaan uang di atas untuk mengukur nilai barang, tetapi sesungguhnya uang sering juga digunakan untuk menukar sumber daya yang lain, misalnya tenaga, pemikiran, keahlian, dsb. Tenaga kasar mungkin lebih kecil nilainya daripada tenaga + keahlian. Contohnya untuk waktu kerja yg sama, tenaga memotong rumput pasti berbeda harganya dengan tenaga mengecat rumah. Dan harganya pasti akan lebih tinggi lagi kalau yang ditukar bukan hanya tenaga dan keahlian, melainkan juga pemikiran.

Kalau boleh kita urutkan lagi, barang-barang yang dianggap sebagai sumber daya itu, sesungguhnya bisa didapat asalkan orang memiliki tenaga, waktu, keahlian, dan pemikiran. Misalkan beras, asalkan punya waktu 4 bulan, mau meluangkan tenaga, punya keahlian untuk menanam dan merawat, memilik strategi penanaman yang tepat, pasti setiap orang dapat memiliki beras. Tetapi yang jadi masalah, tidak semua orang memiliki semuanya itu. Dan kalau dipikir-pikir, daripada menanam dan merawat sendiri selama 4 bulan, sy lebih memilih beli beras 5000 sekilo di pasar.

Kalau mau lebih ke hulu lagi, sesungguhnya pemikiran dan keahlian bisa kita dapatkan asalkan mau meluangkan waktu dan tenaga untuk menguasainya. Berarti sumber daya sesungguhnya yg kita miliki adalah waktu dan tenaga. Dari pemanfaatkan waktu dan tenaga itulah kita memiliki sumber daya – sumber daya lainnya.

Berarti pada awalnya manusia hanya dibekali 2 modal, yaitu diri sendiri dan waktu. Waktu setiap orang pasti sama, 24 jam sehari, tidak lebih tidak kurang. Sedangkan diri sendiri selalu berubah setiap waktu. Seperti contohnya tenaga, ada yg menguat ada yg melemah, kecerdasan pun ada yg meningkat ada yg menurun. Tergantung bagaimana kita memperlakukan tubuh kita selama waktu berjalan, apakah dilatih atau dibiarkan, dimanfaatkan atau disia-siakan.

Sesungguhnya kalau kita perhatikan apapun yang berhasil dicapai seseorang adalah hasil dari penggunaan waktunya, Yang penggunaan waktunya bijak akan mendapatkan hasil lebih banyak daripada yang sembrono. Sehingga dapat dikatakan waktu adalah sumber daya yang dipertukarkan untuk suatu capaian atau hasil.

Orang bijak mengatakan bahwa segala sesuatu ada harganya, dan apapun yang kita inginkan di dunia ini harus dibayar oleh mata uang yang bernama waktu. Oleh karena itu bukan ’time is money’ tetapi ’time is the money’.

23 Maret 2007

Children Learn What They Live

Anak Belajar dari Lingkungannya
Dorothy Law Nolte, Ph.D.

Jika anak hidup dengan kritik, mereka belajar untuk mengutuk.
Jika anak hidup dengan permusuhan, mereka belajar untuk melawan.
Jika anak hidup dengan ketakutan, mereka belajar untuk tercekam kekhawatiran.
Jika anak hidup dengan belas kasihan, mereka belajar untuk mengasihani diri sendiri.
Jika anak hidup dengan ejekan, mereka belajar untuk merasa malu.
Jika anak hidup dengan kecemburuan, mereka belajar untuk merasa iri.
Jika anak hidup dengan rasa malu, mereka belajar untuk merasa bersalah.
Jika anak hidup dengan dorongan, mereka belajar percaya diri.
Jika anak hidup dengan toleransi, mereka belajar kesabaran.
Jika anak hidup dengan pujian, mereka belajar apresiasi.
Jika anak hidup dengan penerimaan, mereka belajar untuk mencintai.
Jika anak hidup dengan persetujuan, mereka belajar untuk menyukai diri sendiri.
Jika anak hidup dengan pengakuan, mereka belajar memiliki tujuan itu bagus.
Jika anak hidup dengan berbagi, mereka belajar kedermawanan.
Jika anak hidup dengan kejujuran, mereka belajar kebenaran.
Jika anak hidup dengan keadilan, mereka belajar keadilan.
Jika anak hidup dengan kebaikan dan pertimbangan, mereka belajar menghargai.
Jika anak hidup dengan keamanan, mereka belajar untuk memiliki percaya diri.
Jika anak hidup dengan persahabatan, mereka belajar dunia adalah tempat yang bagus untuk hidup.

Hak Cipta © 1972 oleh Dorothy Law Nolte


Children Learn What They Live
By Dorothy Law Nolte, Ph.D.


If children live with criticism, they learn to condemn.
If children live with hostility, they learn to fight.
If children live with fear, they learn to be apprehensive.
If children live with pity, they learn to feel sorry for themselves.
If children live with ridicule, they learn to feel shy.
If children live with jealousy, they learn to feel envy.
If children live with shame, they learn to feel guilty.
If children live with encouragement, they learn confidence.
If children live with tolerance, they learn patience.
If children live with praise, they learn appreciation.
If children live with acceptance, they learn to love.
If children live with approval, they learn to like themselves.
If children live with recognition, they learn it is good to have a goal.
If children live with sharing, they learn generosity.
If children live with honesty, they learn truthfulness.
If children live with fairness, they learn justice.
If children live with kindness and consideration, they learn respect.
If children live with security, they learn to have faith in themselves and in those about them.
If children live with friendliness, they learn the world is a nice place in which to live.

Copyright © 1972 by Dorothy Law Nolte

APAKAH SAYA MEMERLUKAN FOOD SUPLEMENT?

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk mengetahui kebutuhan suplemen anda

1. Apakah pola makan anda tidak teratur?

2. Apakah anda penggemar makan berkolesterol tinggi? (daging berlemak, gorengan)

3. Apakah anda tidak setiap hari makan sayuran dan buah-buahan?

4. Apakah anda berolah raga kurang dari 2 kali seminggu, minimal 30 menit masing-masingnya?

5. Apakah anda sedang diet?

6. Apakah anda sering kembung, mual, atau gangguan pencernaan?

7. Apakah anda sering stress atau otak anda bekerja terlalu keras sehingga sulit konsentrasi?

8. Apakah daya tahan tubuh anda sering terganggu? (letih, lemah, loyo dalam bekerja, kelelahan)

9. Apakah anda mengalami penuaan dini? (kulit kusam, keriput, dsb)

10. Apakah anda berusia di atas 50 tahun?

11. Apakah anda mengalami gangguan jantung atau pembuluh vena?

12. Apakah anda sering pegal-pegal atau merasakan radang sendi?

13. Apakah anda menderita banyak penyakit atau baru sembuh dari sakit?

14. Apakah anda wanita?

15. Apakah mata anda lelah dan kurang cemerlang?

16. Apakah anda mengalami gangguan fungsi hati?

17. Apakah anda merasa kurang fit saat bangun tidur di pagi hari?

Apabila anda tidak memiliki jawaban ‘ya’, berarti anda tidak memerlukan food supplement.Apabila Anda memiliki jawaban ‘ya’, anda memerlukan food supplement.

Bagaimana mengendalikan berat badan? - bagian 4

FAQ

1. Saya sudah mengurangi makan, mengapa berat badan tidak turun?

Bukan cuma jumlah makanan yang menentukan gemuk atau tidak, tetapi juga kandungan kalori, kombinasi, dan keteraturan makan.

2. Saya berulangkali gagal menurunkan berat badan karena tidak tahan lapar, apakah karena terlalu banyak menurunkan asupan kalori?

Bisa saja. Supaya tidak lapar sebaiknya konsumsilah sayuran banyak-banyak sehingga perut terisi dalam waktu yang cukup lama.

3. Berapa kg penurunan berat badan yang sehat?

Sekitar 3 - 4 kg perbulan

4. Mengapa kita perlu protein?

Protein diperlukan seumur hidup untuk membentuk dan mengganti sel yang rusak. Tanpa protein, tubuh berhenti beregenerasi, produksi hormon terhambat, akibatnya imunitas terganggu.

5. Protein lebih sulit dipecah dibandingkan lemak dan karbohidrat, bolehkah kita mengkonsumsi protein saja?

Protein mengandung ureum dan nitrogen, konsumsi protein yang tinggi akan memperberat kerja ginjal.

6. Mengapa tidak boleh menghilangkan lemak dalam menu diet?

Lemak bersama protein diperlukan untuk membentuk struktur (tulang, kuku, rambut), membentuk hormon dan enzim, sebagai cadangan energi, melindungi tubuh dari dingin, mengangkut zat gizi yang larut lemak seperti vitamin A,D,E,K, dll.

7. Mengapa tidak boleh menghilangkan karbohidrat dari menu diet?

Selain diperlukan untuk sumber energi, karbohidrat juga menunjang fungsi otak, ginjal, syaraf, sel darah merah dan sel darah putih.

8. Apa yang terjadi bila kita kekurangan karbohidrat?

Kekurangan karbohidrat mengakibatkan kekurangan glukosa dalam darah. Untuk mencukupinya, lemak akan dipakai. Pembakaran lemak menghasilkan keton. Bila produksi keton terlalu banyak, melebihi kecepatan pembuangannya, akan terjadi keracunan keton yang disebut ketosis. Tandanya: mual, dehidrasi, lemah. Apabila terus terjadi bisa menyebabkan gagal ginjal. Apabila tubuh kekurangan karbohidrat dan lemak, maka protein akan digunakan sebagai sumber energi, dan meninggalkan tugas utamanya sebagai pembangun jaringan tubuh.

9. Mengapa tidak boleh hanya makan 1 kali sehari saja saat diet?

Pada saat lapar, organ-organ pencernaan akan meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi, sehingga tubuh lebih mudah mengambil kalori. Meningkatnya efisiensi ini dapat meningkatkan kenaikan berat badan. Selain itu karena makan malam dikurangi kalorinya, sarapan diperlukan untuk mempertahankan kadar gula dalam darah.

10.Apa yang terjadi pada tubuh saat kita mengurangi makan?

Kalau kita tidak makan saat harus makan, yang mula-mula hilang dari tubuh adalah cairan, akibatnya berat badan turun, kemudian badan menjadi lemas beberapa jam kemudian. Kalau glukosa sudah habis dipakai, sedangkan asupan makanan tidak kunjung datan, maka cadangan glikogen pada hati akan dibakar. Kalau sampai tahap ini tidak ada makanan yang masuk, selanjutnya glikogen dalam hati dan otot yang dibakar. Tahap berikutnya cadangan lemak yang dibakar. Sebaiknya tahap berikutnya jangan sampai terjadi, yaitu saat otot dipecah menjadi energi, akibatnya otot akan mengecil dan badan sulit digerakkan.

11.Apakah harus menghabiskan glikogen dulu untuk membakar lemak?

Ya. Saat kita berolah raga, ketika glikogen habis, badan akan lelah dan napas terengah-engah, cadangan lemak akan dipakai. Tetapi karena membakar lemak lebih sulit daripada membakar karbohidrat, maka tubuh harus menyediakan banyak oksigen untuk bisa memecahnya. Oleh karena itu harus menurunkan intensitas kegiatan sebentar, agar bisa mencukupi oksigen, setelah itu baru menggiatkan aktivitas lagi.

12.Mengapa setelah melahirkan, seorang perempuan tampak lebih gemuk daripada sebelum hamil?

Secara alamiah, sejak mulai hamil, tubuh calon ibu akan mempersiapkan diri menjadi sehat dan kuat agar bisa menyusui dan merawat bayi yang dilahirkan. Kalau setelah melahirkan ia merawat sendiri bayinya dan makan secara benar, dengan sendirinya berat tubuhnya akan turun.

13.Benarkah pil antihamil menyebabkan gemuk?

Tidak selalu, tetapi penambahan hormon estrogen atau progesteron memang bisa memiliki nafsu makan lebih dari biasanya.

14.Mengapa bisa terbentuk gelambir?

Di bawah kulit terdapat jaringan lemak. Kalau jaringan itu menipis, kulit menjadi kendur. Untuk mengencangkannya secara alamiah, kita harus rajin berolahraga.

15.Mana yang lebih baik untuk diet, nasi atau bubur?

Lebih baik nasi. Karena bubur lebih mudah dicerna, sehingga kadar insulin akan naik dengan cepat. Apabila kadar insulin lebih tinggi daripada kadar glukagon, maka akan dibentuk lemak, bukan tenaga.

16.Betulkah obat anti diabetes mellitus bisa menaikkan berat badan?

Bisa saja. Pankreas menghasilkan insulin dan glukagon. Glukagon bertugas memerintah hati untuk melepas gula, sehingga kadar gula meningkat untuk dipakai otak dan tubuh. Glukagon juga berfungsi memerintah sel-sel untuk melepaskan lemak, sebagai sumber energi, dan protein, yang berfungsi memperbaiki sel tubuh yang rusak atau mati. Sedangkan insulin berfungsi untuk mengambil gula dan zat gizi lain dari lemak untuk disimpan pada sel-sel tubuh, sedangkan kadar gula dalam darah menjadi seimbang untuk melindungi otak. Insulin juga berfungsi untuk memberi tahu hati bahwa terlalu banyak gula yang masuk, sehingga hati bereaksi untuk mengubah gula menjadi lemak. Obat anti diabetes mellitus mengakibatkan kadar insulin naik, sehingga lebih banyak gula yang diubah menjadi lemak.

17.Perlukah melakukan penimbangan berat badan setiap hari?

Tidak perlu, karena hal itu justru akan membingungkan. Sebaiknya lakukan penimbangan seminggu sekali, misalnya pada sabtu pagi. Kalau berat badan naik, berarti sabtu minggu harus olah raga lebih banyak.