04 Oktober 2008

Bagaimana alkohol membuat mabuk?

Alkohol mungkin adalah 'drugs' paling tua di muka bumi ini. Berbagai kebudayaan memiliki resep sendiri untuk menciptakan minuman beralkoholnya, ada yg dari buah-buahan, gandum, beras, air nira, susu, dsb. Berbeda dengan istilah kimia, alkohol yang dimaksud sehari-hari adalah etil alkohol atau etanol (C2H5OH), senyawa alkohol yang paling mudah terbentuk dari fermentasi glukosa.

Mengapa mengkonsumsi minuman beralkohol bisa menyebabkan mabuk?

Mabuk di sini maksudnya adalah hilangnya kontrol terhadap tubuh dan ingatan, sperti tidak bisa berjalan lurus, tidak mengenali orang-orang dekat, tidak bisa mengontol emosi, dsb. Bukan yang sebangsa dengan mabuk laut, mbauk cinta dan mabuk kepayang.

Ketika alkohol masuk ke tubuh melalui jalur pencernaan, sebagian kecil lakohol masuk ke aliran darah ketika di lambung, sebagian besar sisanya masuk usus. Di usus, sebagian besar alkohol yang tersisa masuk ke aliran darah sehingga meningkatkan BAC (Blood Alcohol Concentration). Oleh darah, alkohol dibawa menuju otak dan seluruh tubuh. Di liver, alkohol yang dianggap pengotor darah disaring dan dioksidasi menjadi air, karbondioksida dan energi.

Alkohol bersifat sebagai depressant, mengurangi aktivitas sistem saraf pusat. Ciri-ciri dari depresan adalah setelah orang mengkonsumsinya semakin banyak bicara, karena sel syaraf yang bertugas 'menahan diri' dihambat aktivitasnya. Efek kimiawi alkohol mempengaruhi banyak bagian, termasuk reticular formation, saraf tulang belakang, otak kecil dan otak besar, serta berbagai sistem transmisi syaraf (neurotransmitter). Molekul alkohol sangat kecil dan dapat larut dalam lemak maupun air, oleh karena itu alkohol sangat mudah masuk ke aliran darah serta menembus Blood Brain Barrier (BBB) di otak. Pada otak, alkohol mempengaruhi kinerja reseptor neurotransmitter, akibatnya:
  • Meningkatkan produksi norepinephrine dan dopamine
  • Menurunkan transmisi acetylcholine
  • Meningkatkan transmissi GABA
  • Meningkatkan produksi beta-endorphin di hypothalamus

Karena sifatnya tersebut, efek yg dirasakan pada dosis rendah:

  • efek rileks
  • menurunkan ketegangan
  • menurunkan kendali tubuh dan emosi
  • menurunkan konsentrasi
  • memperlambat refleks
  • memperlambat reaksi tubuh
  • mengurangi koordinasi
Pada dosis medium:
  • ketidakteraturan bicara
  • menimbulkan kantuk
  • emosi tidak terkendali

Pada dosisi tinggi:

  • muntah
  • sulit bernafas
  • tidak sadar
  • koma

Karena efek dan sifat kimianya pada syaraf pusat, peminum kronis mengalami ketergantungan alkohol dan menderita masalah syaraf. Gejala kcanduan alkohol biasanya tremor, sulit tidur, dan pusing-pusing, gejala lebih parah lagi termasuk halusinasi bahkan kejang.

Kalau begitu bagaimana cara mengukur dosis alkohol?
Secara umum, dosis alkohol ditentukan dari BAC, Blood Alcohol Level, (gr alkohol dalam darah/100ml darah). Setelah seseorang mulai minum alkohol, BAC mereka mulai naik. BAC memerlukan waktu sekitar 30-60 menit setelah mereka berhenti minum untuk mencapai konsentrasi tertingginya. Ini berarti meskipun seseorang sudah tidak minum selama lebih dari setengah jam semenjak konsumsi terakhirnya, BAC mereka masih dapat naik

BAC dapat dipengaruhi oleh:
- jumlah alkohol yg dikonsumsi dan rentang waktu konsumsinya
- waktu terakhir kali mereka mengkonsumsi alkohol dan apakah mereka peminum reguler
- berat badan, kondisi kesehatan dan mood secara umum
- keberadaan makanan dalam lambung membuat penyerapan alkohol menurun hingga 50%.

Untuk mudahnya digunakan satuan standard drinks. Satu standard drinks (semua jenis minuman yang mengandung sekitar 10 gram alkohol) akan menambah sekitar 0.02 pada BAC pada rata-rata laki-laki dalam waktu satu jam. Pada perempuan, satu standard drinks akan menambah sekitar 0.03 pada BAC dalam waktu satu jam
Satu lagi fakta menarik : pada perempuan, alkohol akan menaikkan libido sedangkan pada pria akan menurunkannya. Secara sederhananya pada BAC di atas 0.08% tubuh sudah teracuni oleh alkohol.

Rumus di bawah ini bisa digunakan untuk perkiraan BAC yang lebih tepat. Mengukur blood alcohol concentrations (Reference: Winek, C., in Forensic Sciences, edited by C.W. Wecht, Matthew Binder Press, New York, 1984):


Tabel di bawah ini sebagai suatu acuan efek alkohol terhadap seseorang.

Secara alamiah, tubuh membersihkan diri dari alkohol dengan bantuan liver. Liver yang segat dapat membersihkan 1 standard drink perjam. Sehingga untuk seseorang yang minum 3 standard drink memerlukan waktu 3 jam untuk membersihkan darahnya. Itulah sebabnya, peminum alkohol biasanya mengalami masalah fungsi liver, dikarenakan liver harus bekerja keras membersihkan alkohol dari dalam darahnya sepanjang waktu.


Source:
Neuros
Publish Post
cience For Kids
Alcohol Chemistry and You
Alcohol's Effect