31 Maret 2013

Financial Wisdom: Unit Link vs Term Life + Reksadana

Financial Wisdom: Unit Link vs Term Life + Reksadana: Seorang teman di sebuah forum menanyakan lewat japri (jalur pribadi) tentang penawaran asuransi yang dia terima. Beliau bingung, karena saat ditawarkan UL (Unit Link) terlihat sangat menguntungkan saat dipresentasi oleh agennya, padahal di forum sangat banyak yang menentang UL. Mereka menganjurkan membeli TL (Term Life) yang harganya lebih murah dan berinvestasi di RD (Reksadana). (Cat: cara ini istilahnya BTAID, Buy Term And Invest Different) Beliau sempat menyampaikan masalahnya ini pada salah seorang FP (Financial Planner) dan dianjurkan untuk melakukan BTAID daripada beli UL.

Saat sy melihat ilustrasi UL dan tabel TLnya, sy menyadari bahwa ULnya banyak 'salah'. ULnya tidak dibuat sesuai kepentingan nasabah, sehingga banyak dana yang terbuang percuma. Sy mintakan teman yang tukang ngulik ilustrator UL di sebuah perusahaan asuransi lokal untuk membuatkan UL sesuai kebutuhan nasabah.


Berikut tabel perbandingan perkembangan investasi antara UL dan BTAID yang ditawarkan pada teman sy tersebut setelah ULnya di'bener'in. (Klik gambar untuk memperbesar ya)




Ini adalah ilustrasi perkembangan investasi di ULnya. Nilai pada tabel di atas diambil dari Estimasi Nilai Investasi Tinggi


Tabel di bawah adalah nilai premi TLnya, yang diambil hanya program dasar saja.




Ternyata setelah ULnya di'bener'in, hasil investasinya bisa melebihi BTAID pada tahun ke 10. Tahun-tahun selanjutnya nilai investasi di UL tidak terkejar lagi dan BTAID semakin jauh tertinggal.


Apakah UL selalu menang dari BTAID?

Tidak Selalu.

Anggaplah perbandingan ini seperti kompetisi kecepatan, siapa yang lebih dulu melewati garis FINISH dialah yang menang. Apakah yang kecepatannya lambat selalu kalah? Tidak. Selama kompetitornya berjalan lebih lambat, dia bisa menang.

BTAID memiliki 'kecepatan' yang tetap. Premi u sejumlah UP bagi orang dengan kondisi yang sama kemungkinan besar nilainya akan sama. Sedangkan UL tidak demikian. UP yang sama dari orang yang sama bisa dihasilkan dari premi yang berbeda nilainya, tergantung porsi investasi dan pengaturan-pengaturan lainnya.

Kadang ada juga UL yang kecepatannya lebih rendah dari BTAID, karena yang membuat ilustrasinya tidak fasih menggunakan program ilustratornya. Kadang BTAID ketinggalan jauh dari UL, karena yang membuat ilustrasinya sudah lihai ngulik program ilustratornya.

Kesimpulannya:

  • BTAID bisa menang hanya untuk jangka waktu yang pendek. Dalam perbandingan di atas, jangka waktu maksimum di bawah 10 tahun.
  • UL bisa menang dari BTAID apabila pembuat ilustrasinya bisa mengatur komposisinya.



    Catatan Tambahan (Ditambahkan pada 2 april 2013) :

    Merokok dan tidak merokok:
    Kalau diperhatikan, TL yang ditawarkan adalah untuk laki-laki merokok. Sedangkan UL yang ditawarkan laki-laki tapi tidak jelas apakah merokok atau tidak. Banyak yang bertanya, mengapa TLnya tidak dibuat untuk laki-laki yang tidak merokok saja biar lebih mendekati?

    Masalahnya, temen sy ni merokok, sehingga TLnya harus untuk laki-laki yang merokok. Kalo ga, nanti jadinya penipuan asuransi, kalo nantinya klaim pasti ditolak. Lha ngapain beli asuransi yang pasti ditolak klaimnya? Sedangkan ULnya tidak membedakan apakah laki-laki tersebut merokok atau tidak, preminya sama saja.


    Masalah UP jiwa di UL:
    Banyak yang bertanya-tanya, ini pasti UP jiwa ULnya ga 1 Milyar rupiah ya? 
    Sebenernya UP jiwa di ULnya sama dengan di TL, sama-sama 1 Milyar rupiah. Hanya saja, di TL proteksinya berhenti setelah tahun ke 20 yaitu setelah usia 57, sedangkan di UL proteksinya masih berlanjut dan masih nilai yang sama (1 Milyar rupiah, tidak berkurang) hingga usia 99 tahun. 

    Hanya saja di tulisan ini tidak ditampilkan halaman pertama dari ilustrasi ULnya, hanya agar tidak ketauan ini UL darimana (walaupun yang sering berkecimpung dengan asuransi ini pasti dah kenal tampang ilustrasinya ^_^). Takutnya nanti pembaca terjebak dengan merk. 
    "Oh kalo UL yang laen pasti ga bisa bgini, UL ini aja kebetulan bisa besar."

    Padahal tulisan ini maskudnya untuk memberi gambaran secara umum, bukan perbandingan merk vs merk. Kalo yang terakhir yang kita bahas, bakal roommate karena banyaknya merk yang beredar di jagad finansial. ^_^

    Sebenernya bisa saja dibuat agar lebih mendekati. UP ULnya dibuat 1 Milyar rupiah hanya sampai usia 57 tahun, setelah itu menurun. Dengan demikian pasti premi ULnya lebih murah dan hasil investasinya pasti lebih membengkak.

    Tapi sy nya yang sungkan minta tukang ulik ilustratornya untuk mengubah-ubah lagi. Lagian tanpa diubah-ubah pun hasil investasinya sudah lebih besar UL daripada BTAID ^_^


    Masalah pertumbuhan investasi 18%:
    Sebagian pembaca bertanya, kenapa dipatok pertumbuhannya 18% pertahun, kan ga semua UL bisa sebesar itu, sedangkan RD malah rata2 lebih dari 18%.

    Sebenernya bukan masalah angka pertumbuhannya brapa. Yang jadi inti masalah yang pengen diketahui adalah "sebenernya lebih banyak mana sih jumlah dana yang diinvestasikan? Apakah UL yang lebih banyak, ataukan BTAID?"

    Kalo BTAID kan sudah terlihat berapa besar dana yang bisa diinvestasikan. Dari sejumlah uang yang ada, kurangi premi TL, maka itulah dana yang bisa diinvestasikan. Bgitu?

    Trua kalo untuk UL brapa dana yang bisa diinvestasikan? Kalo beli unitnya lewat asuransi dulu, pasti kena biaya akuisisi selama 5 tahun pertama, dan selanjutnya brapa? Kalo lewat top up langsung kena biaya masuk. Jadi sebetulnya brapa sisa dana yang diinvestasikan oleh UL?

    Jawabannya: ga tau ^_^

    Karena 'ga tau' itu lah kita pake hasil akhirnya aja, yaitu nilai investasi yang tercantum di ilustrasi. Itukan nilai net yang sudah dipotong biaya asuransi. 

    Kalo kembali ke pertanyaannya, "kenapa 18%?", karena di ilustrasinya menyediakan data pertumbuhan 18%, sehingga kita tinggal nyontek. 

    Trus kenapa ga data lain yang lebih kecil persentasenya?
    Agar lebih mudah terlihat perbedaannya. Semakin besar pertumbuhannya, semakin jelas kelihatan perbedaan 'kecepatan'nya. Bgitu sodara-sodara? ^_^

    Oleh karena pertumbuhannya sama, kita bisa reverse engineering.
    Logikanya gini, misalkan aja deposito. Kita ga tau awalnya setor berapa, yang kita tau cuma bunganya flat selama 20 tahun. Yang satu dapet sejumlah X yang satu dapet sejumlah Y pada tahun ke 20. Tinggal kita bandingkan, mana yg lebih besar, si X ato si Y? 

    Kalo X lebih besar dari Y brarti X lebih besar masukin dananya. Demikian juga sebaliknya.

    Emangnya buat apa kita tau dana siapa yg lebih besar disetorkan ke investasi?
    Ini untuk memberikan gambaran sebenernya biaya asuransi sapa yg lebih banyak motong duit kita. Apakah UL yg lebih rakus motongnya ataukah TL?

    Dari modal duit yang sama, cuma 15,3jt pertahun. Yang satu dikurangi biaya di UL, yang satu dikurangi biaya di TL, dengan pertumbuhan yang sama, ternyata memberi hasil investasi yg berbeda. Artinya ada yg motongnya lebih besar daripada yang lain. Bgitu bukan? (Bukaaaaan.... ^_^)


    Masalah TL yang 20 tahun:
    Sodara Priyadi (pemilik Priyadi.net yang tahun 2007 menulis perbandingan UL vs BTAID di situsnya) menanyakan, kenapa TLnya pake yang flat 20tahun pembayaran? Jadinya kan investasi RDnya di awal2 kepotong banyak. Padahal kalo pake yg tahunan, premi di awalnya lebih murah sehingga lebih banyak dana yang bisa diinvestasikan di RD. Dengan demikian pertumbuhan RDnya pasti lebih kenceng.

    Masalahnya, secara kronologis temen sy ni sudah mempersempit pilihan antara TL 20tahun ato UL. Jadi, sy didatangi dengan kondisi yg sudah demikian rupa, bukan dari awal menemani pemilihan. Adanya begitu ya sy hitungkan begitu. 

    Dan teman sy ni memang dengan sadar dan paham memilih TL yg 20 tahun, bukan TL yg tahunan, ato yg 5 tahunan, ato yg 10 tahunan. Yaa sy lebih suka menghormati pilihannya daripada mengutak utiknya, memangnya sy lebih tau dari beliau? Lha yg palign tau kondisi dan kebutuhannya kan ya individunya sendiri. Bgitu?

    (Diskusi lengkapnya silakan lihat di wall pesbuk sy)


    Masalah UL lokal vs TL luar:
    Ada yg merasa ga adil kalo UL lokal dibandingkan dengan TL luar, harusnya lokal sama lokal ato luar sama luar. 

    Yang jadi masalahnya, apakah kita beli proteksi ato beli merk? Saran sy kalo beli merk ya jangan itung2 ongkosnya brapa, beli aja dan tutup mata soal harganya, mo mahal mo murah ya ga usah peduli, apalagi peduli dengan opini orang laen, kuping budeg ajah dan muka badak. Ga ada badak ga bagus kok... ^_^ 

    Kalo beli proteksi, ya selama track recordnya bagus, keuangannya bagus, bayar klaim ga pernah mangkir, apa bedanya asuransi luar dan lokal? Uangnya kan sama2 rupiah? Daya belinya kan sami mawon, sarwana alias podo wae? ^_^


    Semoga lebih jelas... ^_^

    16 Maret 2013

    Program CFP 1 - Jakarta, Maret 2013

    BIC Course bekerjasama dengan IFPI, mendapatkan rekomendasi dari FPSB (Financial Planning Standards Board) untuk menyelenggarakan program sertifikasi perencanaan keuangan (CFP®) yang diakui di 20 negara di dunia yaitu Amerika Serikat, Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Hongkong, Korea, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, China, Indonesia, Afrika Selatan, Swiss, Inggris, Austria, Brazil, India, dan Taiwan.


    Jadwal CFP 1 Jakarta  22-24 Maret 2013
    • Jum'at, 22 Maret 2013 : 18.00 - 21.30
    • Sabtu , 23 Maret 2013 : 09.00 - 21.00
    • Minggu, 24 Maret 2013 : 09.00 - 19.00

    Tempat :
    BIC
    jl Griya Utama Sunter
    Komplek Puri Mutiara blok BF 15
    Jakarta Utara


    Biaya: Rp 5.500.000,-

    Untuk pendaftaran, hubungi :
    • Maria Regina 0812 303 9000
    • Fenny 0812 175 8589
    • PIN BB BIC 22CE4385
    Materi: Program CFP