16 April 2009

Cara sederhana mengelola keuangan

Mari kita bayangkan perjalanan hidup ini sperti kita mo melakukan travel ke suatu tempat. Dari titik awal pemberangkatan, agar sampai di tujuan dengan selamat,
apa saja yang harus dilakukan?
Tentu saja sy harus persiapkan bekal, kendaraan, peralatan kalo2 perlu perbaikan,
kotak P3K kalo2 ada yg luka, sakit dsb, peta perjalanan, uang, dan lain-lain.

Sesampainya di tempat tujuan, apa yg akan sy kerjakan di sana ?
Untuk melakukannya, barang2 apa saja yg harus sy persiapkan?
Di mana sy mendapatkan barangnya? Bawa dari tempat pemberangkatan?
Beli di perjalanan? Atau beli di tempat tujuan saja?
Atau tidak perlu beli, sebaiknya pinjam saja?

Anggaplah tempat tujuan itu namanya "keluarga sehat dan sejahtera".
Agar bisa sehat, sy harus merawat badan, makan makanan yang sehat, menambahkan supplemen kesehatan apabila perlu, berolah raga. Dan ketika sakit, harus memeriksakannya ke dokter, menyediakan obat dan perawatannya, kalau perlu memastikan operasi saat dibutuhkan.

Agar bisa sejahtera, sy perlu punya uang yg mencukupi apabila ada keperluan2,
seperti, menyediakan kebutuhan sehari-hari, memperbaiki kendaraan, membeli rumah, membayar pulsa telpon, membayar biaya RS, merawat kesehatan, membayar biaya pendidikan, dsb. Selain itu juga dana untuk kebutuhan sosial, seperti membantu orang lain yg kesusahan, menolong kerabat dan kenalan, memberi sumbangan, dan lain-lain.

Agar sy bisa memenuhi kebutuhan keuangan tsb, kita memiliki pendapatan dari pekerjaan/bisnis. Mari kita anggap pekerjaan/bisnis ini sebagai kendaraan kita menuju tempat tujuan. Sebagai kendaraan, tentu saja ada biaya perawatannya. Misalnya biaya transportasi ke kantor, biaya telpon, biaya pengembangan ketrampilan dan masih banyak lagi.


Nah dari semua kondisi tsb, mari kita mulai antisipasi segala sesuatu yg dapat membuat kita gagal mencapai tempat tujuan, setelah itu kita antisipasi juga segala sesuatu yg dapat membuat kita terhambat sampai di tujuan.

Apa yg terjadi kalo pekerjaan sy hilang? bisakah sy sampai tempat tujuan?
Apa yg terjadi kalo pencari nafkah utama sakit?
Apa yg terjadi kalo pasangan atau anak sakit?
Apa yg terjadi kalo pencari nafkah utama meninggal?
Apa yg terjadi kalo asset rusak?
Apa yg terjadi kalo inflasi begitu tinggi sehigga harga2 naik?
Apa yg terjai kalo rumah bocor semua dan tidak bisa ditinggali?
Apa jadinya kalo roda kendaraan kempes tengah jalan ketika menuju kantor?
dsb.. dsb...

Mana kondisi yg menggagalkan.. mana yg cuma menghambat..
Yg kemungkinan menggagalkan mari kita atasi duluan,
yg kemungkinan menghambat mari kita atasi setelahnya


Agar bisa mengatasi hambatan dan halangan, ada sebuah tips yg mudah.
Apapun yang Anda miliki, usahakan untuk mengalokasikan dana perawatan dan dana rehabilitasinya. Misalnya, u kesehatan.. u kendaraan.. u tempat tinggal... u komputer.. u telepon.. dsb.

Dan ada 2 cara untuk mengalokasikan dana tersebut. Pertama, dengan cara menanggungnya sendiri. Seluruh dana itu kita sisihkan dan kita tabung. Yang kedua dengan cara mengalihkannya ke pihak lain.

Misalnya beli barang baru cari garansi yg panjang...
beli asuransi u kendaraan.. asuransi u rumah... asuransi jiwa dan kesehatan.. dsb

Dengan cara ini mudah bagi kita untuk mengatur keuangan, terutama pengeluaran. Apakah pengeluarannya itu untuk perawatan? Untuk mengantisipasi gangguan atau hambatan? Mempercepat mencapai tempat tujuan? Ataukah tidak ada fungsinya sama sekali?



posted in: Prie Tea Go Blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar