Tampilkan postingan dengan label saham. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label saham. Tampilkan semua postingan

23 September 2011

Stock Investing Tips

Minggu kemaren maen ke MNC Sekuritas di Bandung yg baru di buka. Dulu namanya Bhakti Sekuritas, yaa tul dari grupnya Bhakti Investama. Di CIMB-Niaga building lantai 9, Jl Gatot Subroto no 2, dulu namanya gedung Lippo.

Bahasanya sih maen, tapi sebetulnya ada tumpengan hehe...
Tumpeng kan ada lauk pauknya tu di bagian bawah, uenak eh... tapi mo nambah, ga sampe ati.. T_T
Tapi tenaaang, dah dapet sumbernya kalo mo pesen... hehe, tindakan pengamanan... ^_^

Oyaa, yg mo diceritain bukan itu...
Di dinding kantornya ada Investing Tips dari Bosnya BHIT...
Mungkin aja berguna.. ^_^

Investing Tips:
  1. Only use money you can afford
  2. Do not over commit
  3. Isolate trading from desire for profit
  4. Do not follow the crowd
  5. Stand aside when you are not sure
  6. Do not too many stock once
  7. Do not your entire position on at one price
  8. Cut your losses short
  9. Let profit runs
  10. Avoid picking top & bottom
  11. Buy bullish news sell the fact
  12. Do not be a nickel & dimmer
From: Hary Tanoesoedibjo

20 April 2009

Jurus Jitu Sukses Berinvestasi Saham di Masa Krisis



Bila ditulis dalam bahasa Cina, kata krisis terdiri dari dua huruf.
Yang satu mewakili ancaman dan yang satu lagi mewakili peluang
(John F. Kennedy)

Salah satu bidang yang mengalami dampak terbesar dari datangnya krisis adalah Pasar Saham. Bahkan salah satu indikator datangnya krisis bisa dilihat dari pergerakan harga-harga saham di suatu negara. Tetapi justru di saat krisis lah terbuka kesempatan besar untuk meraup untung berkali-kali lipat dibandingkan saat perekonomian lancar.

Ah, bagaimana caranya? Bukannya di saat krisis harga saham pada berjatuhan?
Gimana bisa untung?


Saat ini di Bursa Efek indonesia terdapat 396 emiten saham dari berbagai macam bidang industri. Ketika krisis datang, perekonomian melambat, tetapi tidak berhenti. Sebagian besar perusahaan tutup, tetapi ada yang bertahan. Permintaan produk dan jasa menurun tetapi tidak berhenti. Ke mana para pelanggan tersisa ini mencari produk dan jasa yang dibutuhkan?

Benar sekali. Saat krisis terjadi penurunan permintaan, tetapi dibarengi juga dengan penurunan jumlah saingan. Apa yang terjadi dengan perusahaan-perusahaan yang tertiban untung seperti ini???

Posted in Prie Tea Go Blog