Ada sebuah kisah menarik tentang seorang mahasiswa baru di Universitas California , Berkeley, Amerika Serikat, yang datang terlambat ke kelas Prof. Neyman. Prof Jerzy Neyman (16 April 1894 – 5 Agustus 1981) adalah salah seorang guru besar matematika tingkat dunia.
Ketika mahasiswa terlambat itu sampai di ruang kelas tempat Prof. mengajar ternyata tidak ada seorangpun disana, dan di papan tulis terdapat dua soal matematika. Asumsi dari mahasiswa yang terlambat otomatis menganggap bahwa 2 tugas itu adalah tugas untuk dikerjakan di rumah. Sesampainya di rumah , ia mencoba menyelesaikan kedua soal sulit tersebut. Ternyata diperlukan waktu beberapa hari untuk menyelesaikannya.
Keesokan harinya ia menyerahkan hasil pekerjaannya kepada Prof. Neyman dan meminta maaf atas keterlambatan penyerahan tugas tersebut karena kedua soal tersebut terasa sangat sulit dibandingkan dengan soal-soal yang biasa diberikan. Dengan sedikit rasa takut Ia bertanya kepada Prof. Neyman. apakah ia masih mau menerima pekerjaan rumah tersebut. Prof Neyman tidak begitu menanggapi dan menyuruh mahasiswa tersebut meletakan diatas meja kerjanya. Mahasiswa tersebut begitu risih karena diatas meja kerja Prof. banyak sekali kertas dan buku yang berserakan, bisa jadi pekerjaan rumah tersebut akan hilang terselip diantara kertas dan buku.
Satu setengah bulan berlalu, pada pagi hari yang cerah, sang mahasiswa ini terbangun dari tidurnya karena dikejutkan oleh suara kedoran pintu. Ternyata yang datang adalah Prof. Neyman. Dengan wajah penuh semnagat dia berkata “Saya akan mempubikasikan karyamu dalam pertemuan ilmiah Matematikawan Dunia” sambil terkejut mahasiswa itu bertanya “Ada apakah gerangan Prof?” Prof. menjawab “Tahukah kamu bahwa 2 soal yang kamu selesaikan itu adalah 2 soal statistika yang terkenal sulit dan belum pernah terpecahkan oleh seluruh matematikawan di dunia selama puluhan tahun”
Satu setengah bulan berlalu, pada pagi hari yang cerah, sang mahasiswa ini terbangun dari tidurnya karena dikejutkan oleh suara kedoran pintu. Ternyata yang datang adalah Prof. Neyman. Dengan wajah penuh semnagat dia berkata “Saya akan mempubikasikan karyamu dalam pertemuan ilmiah Matematikawan Dunia” sambil terkejut mahasiswa itu bertanya “Ada apakah gerangan Prof?” Prof. menjawab “Tahukah kamu bahwa 2 soal yang kamu selesaikan itu adalah 2 soal statistika yang terkenal sulit dan belum pernah terpecahkan oleh seluruh matematikawan di dunia selama puluhan tahun”
Ternyata mahasiswa ini berhasil memecahkan dua soal statistika tersulit di dunia karena salah menyakanya sebagai soal untuk pekerjaan rumah, padahal prof menuliskannya di papan tulis hanya sebagai 'oleh-oleh' untuk mahasiswanya. Dan tahukah anda bahwa, mahasiswa ini akhirnya menjadi matematikawan terkemuka dunia, ia bernama George Dantzig (8 November 1914 - 13 Mei 2005)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Moral of the story
Banyak matematikawan tidak bisa menyelesaikan kedua soal statistik tersebut karena sudah dibebani oleh "2 soal statistika yang terkenal sulit dan belum pernah terpecahkan oleh seluruh matematikawan di dunia selama puluhan tahun" sehingga mreka sudah menganggapnya berat sebelum berjuang. Ditambah dengan rasa rendah diri dibandingkan "matematikawan dunia" yang sudah puluhan berusaha memecahkannya. Akibatnya, soal tersebut menjadi legenda bertahun-tahun sebagai soal yang tidak terpecahkan.
Bagaimana mungkin seorang mahasiswa, yang jauh kapasitasnya dibandingkan para matematikawan kelas dunia, bisa menyelesaikan soal legendaris tersebut hanya dalam beberapa hari?
Yang pertama karena mahasiswa tersebut ga tau tentang "2 soal statistika yang terkenal sulit dan belum pernah terpecahkan oleh seluruh matematikawan di dunia selama puluhan tahun" sehingga dia tidak mengenal beban tersebut.
Kedua, dia terpacu menyelesaikan karena rasa 'bersalah' akibat terlambat mengikuti kuliah, dan berharap tugas ini bisa memperbaiki reputasinya di mata prof.
Jadi, pernahkah kita mendengar komentar, "kamu ga akan bisa"... ??
Bahkan biasanya yang lebih lengkapnya, "Kamu ga akan bisa, wong sy aja ga bisa".. ??
Hal tersebut menciptakan batasan mental yang menghalangi kita mengeluarkan kemampuan secara optimal.
Padahal yang diperlukan ga perlu banyak mikir, maju perut pantat mundur ajaa... ^_^
(by: prie tea go blog, dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar