18 Februari 2008

Salah Ayat

Suatu hari seorang pengemis mengetuk rumah yang mentereng di suatu perumahan mewah. Karena tau waktunya ga lama sebelum diusir satpam perumahan, bagitu si pemilik membuka pintu dia langsung 'menyodorkan' ayat:

"Pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin ..."
(Adz-Dzariayaat (51): 19)


Ni orang kaya ga mo kalah, ente punya ayat, ane juga punya ayat. Langsung dia bacakan ayat:

"Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri"
(Ar-Ra'd (13):11)

Akhirnya keduanya berpisah sambil ngedumel, yang satu ga dapet pemberian, yang satu tidur siangnya terganggu


Di lain tempat, di suatu perumahan 'biasa', setiap hari ada tukang sampah yang memastikan sampah perumahan tersebut terangkut. Dia jarang sekali mengeluh apalagi minta dikasihani, padahal pelanggannya orang-orang berada. Saat timbul rasa iri dalam hatinya atas kemudahan fasilitas 'klien-klien' nya, dia langsung mengingatkan:

"Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri"
(Ar-Ra'd (13):11)

Untungnya penghuni perumahan itu banyak yang sering berbagi rejeki dengannya. Para penghuni itu saat mendapat sesuatu selalu ingat:

"Pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin ..."
(Adz-Dzariayaat (51): 19)

Bukan hanya pada tukang sampah, tetapi semua perangkat yang membantu di perumahan tersebut selalu mendapat bagian ketiban rejeki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar