10 Mei 2007

Jangan hanya menabung uang...

Seorang penulis terkenal menggambarkan kekayaan sebagai ‘berapa lama finansial anda dapat bertahan, dengan gaya hidup anda saat ini, apabila anda tidak bekerja’. Ada juga yang menyatakan bahwa ‘berapa yang ditabung lebih penting daripada berapa yang didapat’. Menabung merupakan salah satu cara manusia untuk mengamankan diri saat menghadapi krisis. Sejak dahulu kala, bangsa Indonesia sudah membiasakan diri menabung, seperti adanya lumbung padi di sentra pertanian atau pengawetan ikan pada sentra nelayan.

Yang paling pertama dipikirkan orang untuk ditabung adalah bahan makanan. Karena makanan merupakan kebutuhan utama manusia yang harus dipenuhi setiap waktu. Pada awalnya, bahan makanan yang ditabung berupa padi di lumbung padi. Lama kelamaan, berkembanglah teknologi pengawetan makanan, seperti jenang, asinan, manisan, rempah-rempah, pengasinan, pengasapan dsb.


Yang menjadi sasaran kedua untuk ditabung adalah harta. Ada yang menabung harta dalam bentuk emas, baik berupa perhiasan maupun lantakan emas. Sejak ditemukannya currency atau mata uang, orang mulai menabung dalam bentuk uang. Karena uang merupakan benda yang paling mudah untuk dikonversikan menjadi sumber daya lain. Dulu, saat mata uang merupakan simbol cadangan emas, cukup bijaksana untuk menabung uang, karena nilai uang masih stabil. Setiap nilai uang tertentu dijamin oleh pemerintah dengan cadangan emas sejumlah tertentu.

Tetapi saat ini mata uang tidaklah terkait dengan cadangan emas. Uang sudah merupakan surat hutang. Negara menjamin akan membayarkan nilai suatu mata uang dengan nilai sesuai jumlah emas tertentu, walaupun mungkin saat ini emasnya belum tersedia. Seperti halnya orang yang berhutang, berapa besar hutang yang bisa dia dapatkan tergantung dari seberapa besar orang percaya padanya. Bisa jadi orang mau memberi hutangan karena harta bendanya banyak, minimal ada jaminan hutangnya akan dibayar walopun harus menggadaikan barang.

Oleh karena itu, saat ini nilai mata uang sangat tergantung dari kepercayaan masyarakat internasional terhadap pemerintahan negera tersebut. Apabila kepercayaannya turun, maka nilai mata uangnya pun turun. Apabila kepercayaannya naik, maka nilai mata uangnya pun naik. Yang paling terlihat perkembangan nilainya adalah Yuan China. Sejak kepercayaan masyarakat internasional membaik terhadap ekonomi China, nilai Yuan terus menguat, sampai harus ditahan oleh pemerintah China sendiri.

Sesungguhnya, bukan tindakan yang bijaksana untuk menabung uang saat ini, karena daya belinya terus menurun. Misalkan saja ada 2 orang yang memiliki uang sejumlah 1000 USD beberapa tahun yang lalu. Orang pertama langsung menabungkan seluruh uangnya, orang kedua menggunakan uangnya untuk membeli emas. Saat itu 1 kg emas harganya 250 USD, sehingga orang ke2 mendapatkan 4 kg emas. Beberapa tahun kemudian, orang pertama mendapatkan uangnya dengan bunga menjadi 1400 USD. Sedangkan orang kedua mendapatkan harga emas sudah 600 USD/kg, sehingga dia memiliki tabungan emas seharga 2400 USD.


Selain harta masih ada hal-hal yang bisa kita tabung. Yang pertama adalah pendidikan atau pengetahuan. Boleh dikatakan hampir semua orang saat ini meyakini bahwa untuk memperbaiki nasib atau taraf hidup, salah satu faktor yang menentukan adalah pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Apabila orang yang sama memiliki 1000 USD dan menggunakan uangnya untuk mendapatkan pendidikan, bisa jadi beberapa tahun kemudian nilai hartanya lebih besar daripada ditabung dalam bentuk emas. Selain itu, pendidikan tidak akan pernah habis terpakai, berbeda dengan uang dan emas.



Selain pendidikan, yang bisa kita tabung juga adalah koneksi atau kenalan. Memang untuk memiliki teman tidak dibutuhkan uang, seorang teman tidak bisa dibeli dengan uang, tetapi untuk mengelola pertemanan membutuhkan uang. Misalnya saja menelpon, berkirim surat, berkirim sms, berkunjung, memberi hadiah, dsb. Banyak orang yang lebih suka menabungkan uangnya daripada menggunakannya untuk mengelola persahabatan. Sesungguhnya, dalam mendapatkan uang, hal yang paling penting adalah kepercayaan. Semakin banyak seseorang memiliki teman, berarti semakin banyak orang yang mempercayainya. Memupuk kepercayaan seseorang akan memberikan nilai persahabatan yang lebih mahal daripada seribu tael emas.


Hal lainnya yang bisa kita tabung adalah kesehatan. Saat ini terjadi fenomena yang menggelikan, orang-orang bekerja keras untuk mencari uang sampai lupa waktu, lupa makan, kemudian setelah uangnya banyak, digunakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Bukankah lebih baik dari awal menabung kesehatan? Tetapi bagaimana caranya menabung kesehatan?



Pertama, hindari zat berbahaya bagi tubuh. Seperti asap rokok, pengawet, perasa, pewarna makanan, racun serangga dalam obat nyamuk, pestisida di sayuran, polusi, logam berat, dsb.



Kedua, hindari kondisi yang membahayakan tubuh. Seperti kurang istirahat, terlambat makan, stress, lingkungan yang bising, cemas, berpikiran negatif, marah-marah, kelelahan, dsb.


Ketiga, selalu memberi asupan gizi lengkap setiap hari. Kebutuhan tubuh manusia bukanlah rasa gurih, asam, manis, asin, lezat, dsb, melainkan gizi yang lengkap. Makro nutrient manusia meliputi karbohidrat, protein dan lemak. Karbohidrat harus dapat dipecah menjadi gula sederhana. Protein harus memenuhi kebutuhan asam amino, terutama asam amino esensial. Lemak harus memenuhi kebutuhan asam lemak, terutama asam lemak esensial. Selain itu tubuh juga memerlukan vitamin dan mineral agar tetap bekerja dengan baik.


Keempat adalah selalu memberikan kondisi yang baik bagi tubuh. Seperti istirahat yang cukup, ketentraman, udara yang bersih, air yang bersih, berpikir positif, dsb.


Pola hidup sehat dapat menghindarkan tubuh dari penyakit-penyakit berat. Misalkan saja untuk operasi bypass jantung diperlukan biaya minimal 150juta rupiah. Dengan menghindari terlalu banyak mengkonsumsi lemak dan kolesterol, rutin mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, mengkonsumsi suplemen antioksidan, kita bisa terhindar dari pengeluaran 150juta rupiah. Bukankah sebuah cara menabung yang sangat menguntungkan?

2 komentar:

  1. hai mprie, iya euy, nelpon teman butuh duwit (termasuk nelpon kamuh). nanti saya telpon kalo lg di bandung aja yaaaa...

    BalasHapus
  2. haha...
    ga usah ngotot nelpon laah jaman sekarang mah, kan ada YM dan email...
    atau jatah telponnya bisa diganti dengan Makaroni Siam, Kek Songket, roti Chanai, Kak Long Otai...
    hehehee emang sapa yg dapet jatah???

    BalasHapus