21 Maret 2007

Hierarchy of Human Needs

Malam minggu kemarin, melihat peluncuran buku baru, buku self help tentang cara mencapai kesuksesan (lihat di blog yg lain tentang buku ini). Setelah peluncuran, ada 1 buku dummy yg ukurannya 2 kali lebih besar dari aslinya. Buku dummy ini akhirnya dilelang. Mulai dari harga 500 ribu sampai akhirnya terjual seharga 15,5 juta. Kok bisa? Apa karena masing-masing pihak ga mau kalah? Memang dummy itu cuma diproduksi 1 saja, tapi rasanya tanpa mendapatkan itu pun gapapa. Kenapa harus ngotot sampai harganya naik 30 kali lipat? Pulang dari acara itu jadi kepikiran. Mengapa?


Mengapa seseorang mau melakukan sesuatu? Mengapa dia tidak mau melakukannya?
Apa yang menggerakkan orang? Apa yg diinginkan orang? Apakah orang mau melakukannya apabila keinginannya sudah terpenuhi? Atau justru sebelum keinginannya terpenuhi dia mau melakukannya? Apakah keinginan setiap orang berbeda-beda?

Ternyata pertanyaan ini di bidang psikologi sudah dari dulu dipertanyakan ya. Salah satu yg paling terkenal adalah teorinya Abraham Maslow, yang terkenal dengan Hierarchy of Human Needs. Mengapa terkenal? Yah, mungkin karena psikologi biasanya mempelajari orang-orang yg sakit, sedangkan Maslow menyusun teorinya dari pengamatan orang-orang sukses.

Maslow mengatakan bahwa manusia akan berusaha memenuhi kebutuhannya. Dia mau melakukan apapun apabila hasilnya dapat memenuhi kebutuhannya. Kabutuhan paling dasar adalah kebutuhan fisik, seperti bernafas, makan, minum, bahkan kebutuhan sexual. Setelah terpenuhi, dia akan berusaha memenuhi kebutuhan tingkat 2 yaitu keamanan, segala sesuatu yg membuat pemenuhan kebutuhan fisiknya tidak terganggu kelangsungannya. Kebutuhan selanjutnya adalah kebutuhan sosial, seperti mencintai, dicintai, bagian dari suatu komunitas, persahabatan.

Kebutuhan tingkat 4 adalah kebutuhan untuk kepercayaan diri, self esteem dan self respect. Untuk mereka yg kepercayaan dirinya rendah, kebutuhan tingkat 4 ini berupa ketenaran, penghargaan, dan kesuksesan. Sedangkan untuk mereka yg kepercayaan dirinya tinggi, kebutuhan tingkat 4 ini berupa confidence, competence, dan achievement. Untuk memenuhinya, orang akan mau meningkatkan kecerdasannya atau disebut juga cognitive needs.

Kebutuhan tertinggi adalah Aktualisasi diri, yg merupakan kebutuhan sebagai bagian dari Law of being. Aktualisasi diri didapatkan apabila orang sudah mendapatkan tempat dalam komunitasnya, dengan spesialisasi yg diakui. Mungkin secara gampangnya aktualisasi diri ini terpenuhi apabila orang menyadari bahwa dia bisa memberi sesuatu kepada orang lain dan pemberian tersebut dihargai serta ditunggu-tunggu.

Itu hirarki menurut Maslow. Tetapi, kalau dilihat pada hubungan antar manusia, justru hierarki itu terbalik. Yang dicari paling pertama oleh seseorang adalah aktualisasi diri. Apabila suatu komunitas bisa memberinya rasa dibutuhkan, rasa diharapkan kehadirannya, dia akan mempertahankan keberadaannya di komunitas tersebut.

Karena merasa dibutuhkan, orang menjadi percaya diri. Kepercayaan dirinya membuat dia menyukai diri sendiri, mencintai diri sendiri. Setelah dia bisa mencintai diri sendiri, baru dia dapat mencintai orang lain, menjalin hubungan dengan pasangan hidup, membangun persahabatan. Karena hubungan sosialnya sudah terpenuhi, orang dapat menciptakan keamanannya secara sosial, kebutuhan hidupnya bisa dipenuhi dari lingkungan sosialnya, sehingga dia merasa aman di lingkungannya.

Kebutuhan terakhir dari hubungan antar manusia adalah kebutuhan fisik. Istilahnya mangan ora mangan kumpul. Kalo ada makanan yaa lebih baik, tapi kalo ga ada pun pertemuan jalan terus. Maksudnya bukan berarti tidak perlu makan, tetapi kebutuhan akan makanan tersebut tidak harus dipenuhi oleh komunitas. Orang akan tetap bergabung dalam komunitas walaupun ga dapet makanan.

Jadi, untuk kasus para kutu loncat di perusahaan, apa benar hanya gaji yang mereka cari? Ada banyak lho yg gajinya kecil tetap bekerja mati-matian di perusahaan. Malah ada yg rela kerja ga digaji.

2 komentar:

  1. Itukah sebabnya Steve Jobs mau cuma dibayar $1 dari Apple?

    BalasHapus
  2. haha... mungkin itu salah satu contoh yg mengena ya bar. Gajinya masih lebih rendah dari Bill Gates.

    BalasHapus